Assalamu’alaikum dan salam sejahtera masbro/mbaksis…
Tidak henti-hentinya penulis menyoroti masalah pelanggaran lalin yang bersifat non administratif. Di samping jenis pelanggaran ini selain membahayakan diri dan orang lain, juga ada dampak buruk dari pelanggaran ini. Apalagi makin hari banyak pengguna jalan sudah tidak memiliki rasa malu, segan, ataupun takut untuk melanggar, bahkan untuk jenis pelanggaran yang membahayakan dirinya sendiri, seperti melanggar lampu merah dan melawan arus saat kondisi macet dan sangat ramai.
Menurut masbro/mbaksis.. apa sih yang ada di benak seorang tua (seorang bapak atau ibu) yang membonceng anaknya asyik melanggar lampu merah atau melawan arus ? Hal seperti sudah sering terjadi dan sering penulis lihat di jalan. Ini sudah sangat sangat serius. Kalau dulu yang namanya melanggar itu identik dengan alayers, abg, anak usia sekolah menengah (atau bahkan masih sekolah dasar) yang jiwa memberontaknya tinggi, tetapi sekarang sikap alay seperti sudah menjangkiti ibu-ibu yang bukan hanya sedang sendirian, melainkan sedang membonceng anaknya ! Sayang penulis belum sempat capture foto momen-momen seperti ini, tetapi masbro/mbaksis bisa lihat sendiri di lingkungan sekitar.
Dan ini lah dua kesalahan terbesar seorang bapak/ibu yang melanggar ketika sedang membonceng/membawa anaknya :
- Pertama jelas dan nampak sekali yaitu orang tua tersebut sudah menjadikan putra-putrinya dalam posisi yang membahayakan. Kalau masbro/mbaksis sering menyimak liputan-liputan di luar tentang masalah ini, kesalahan seperti ini akan didakwa oleh pihak berwenang, yaitu dengan pasal membahayakan putra/i -nya. Jadi suatu misal orang tua melanggar seperti ini tertangkap, selain dikenakan pasal pelanggaran lalin, juga dikenakan pasal lain yang berhubungan dengan membahayakan jiwa anak. Apa perlu yang seperti ini untuk menyadarkan para orang tua ?
- Kedua yang tidak kalah penting namun tidak terlalu nyata bahayanya. Tidakkah mereka menyadari, bahwa dengan melakukannya sedang membawa anaknya, maka itu sama saja mengajarkan anak secara salah ! Tidakkah mereka malu ketika kemudian anaknya yang di sekolah (mungkin) diajarkan tentang arti rambu-rambu lalu lintas dengan berkata “lho.. ma/pa/bu/yah, itukan tandanya gak boleh, kok mama/papa/ibu/ayah melanggar ?”. Tidakkah mereka seperti mengajarkan pada anaknya bahwa aturan itu untuk dilanggar, boleh saja melanggar. Seperti inikah generasi lanjutan kita dididik ? Apakah ini perkara sepele dan kemudian mengabaikannya ??
Dalam pandangan penulis, kalaupun anda harus melakukan pelanggaran, what ever larh alasan dan pertimbangan anda, (penulis pribadi bukan petugas, petugas yang berhak menilang anda), jangan lakukan ketika bersama putra putri anda. Biarkanlah mereka punya pandangan yang tetap polos dan tidak tercampuri oleh stigma-stigma salah. Kalaupun mereka melihat orang lain melanggar dan kemudian menanyakan kepada anda “Pa/Ma.. kok orang itu melanggar ?” anda masih bisa menjawab “Biarkan bapak polisi yang nanti menilang, karena itu pelanggaran dan itu berbahaya“. Tetapi ketika putra/i anda melihat anda yang melanggar, bagaimana anda bisa menjawab pertanyaan mereka tanpa meracuni mereka dengan pikiran yang salah seperti karena terburu-buru dan lain-lain ? Biarlah generasi kita acak kadul, wes kadung kata orang Perancis, tapi jangan racuni generasi belia. Setuju ?
Semoga bermanfaat.
Tulisan terkait :
– Pembagian Jenis Pelanggaran Lalin Dan Jenis Yang Paling Dihindari
– Peraturan Dibuat Untuk Dilanggar
– Mengikuti Aturan Lalin Dan Berhati-hati Saja Tidak Cukup Untuk Menjaga Keselamatan
– Peraturan Yang Lemah Atau Penegakannya Yang Lemah, Dan Sikap Yang Seharusnya
Wassalam
*) jika ada kritik, saran, atau masukan, silahkan hubungi penulis di nice_guy2208@yahoo.com
Jelas itu perilaku bodoh dan tidak sayang anak
yup.. benar
setuju…. terkadang disitu saya merasa miris…
disitu juga kadang saya merasa gatal.. *blum kramas
anehnya kalo kena tilang marah2…heheheheh
drpd malu kang.. hehehe
Semoga lekas pada sadar… 😦
Aamiinnn
yang tua silakan gak tertib dan gak sayang nyawa, tapi jangan ajak anak dong…penerus kita nih, kalo dari kecil dah terbiasa ditunjukkin contoh gak bener, gimana terusannya coba???
https://aslimalang.wordpress.com/2015/03/26/tips-aman-buat-sis-lady-biker/
Nahh.. itu dia..mau ngasih tau yg tua udah nanggung, udah ketuaan mau merubah habit yg jelek.. wkwkw