Mesin Overheat, Bisa Menjadi Tersangka Pabrik Susu Di Mesin Motor Berradiator

Assalamu’alaikum dan salam sejahtera masbro/mbaksist..

Pabrik susu kerap terjadi pada motor yang menggunakan sistem radiator. Bukan tersangka utama sih. Bisa jadi karena sebab lain misalkan entah dari lobang exhaust, entah dari saluran masuk seperti karburator, injektor (mungkin gak dari sini ?), atau intake manifold-nya, atau juga dari selang pernafasan udara mesin yang berfungsi pelepasan panas dari mesin. Tetapi perlu diwaspadai tersangkanya dari radiator. Bagaimana bisa terjadi ?

Terjadinya adalah karena ada kebocoran (leak) seal water pump oil yang dimiliki oleh radiator. Yang seperti ini terjadi di berbagai jenis motor merk. Sebab utamanya kemungkinan ada 3, pertama kualitas seal-nya, kedua pemasangan yang kurang benar, ketiga karena kondisi radiator yang bekerja terlalu keras menyebabkan seal-nya cepat rusak.

Sebenarnya sudah banyak yang membahas tentang mesin yang kepanasan karena masalah di radiator, atau radiator yang bekerja terlalu keras, banyak sebabnya, seperti rusaknya thermostat.

"pabrik susu" yang pernah penulis alami di motor

“pabrik susu” yang pernah penulis alami di motor

Thermostat berfungsi membuka dan menutup aliran air ke radiator dan by pass langsung ke mesin. Ketika mesin masih dingin atau baru dihidupkan. Normalnya thermostat akan menutup aliran ke radiator. Ini agar mesin cepat mencapai suhu optimal sehingga memperpendek pemanasan mesin. Ketika mesin telah panas, dan mencapai suhu yang perlu didinginkan, thermostat akan membuka saluran air ke radiator, dan menutup saluran by pass ke mesin, agar air didinginkan lebih dahulu sebelum masuk ke bagian saluran air di mesin.

Jika thermostat tidak berfungsi, maka normalnya aliran air tidak akan masuk radiator, ini yang menyebabkan mesin cepat panas, karena air yang seharusnya didinginkan tidak masuk ke radiator ditutup oleh thermostat. Banyak ahli mesin menyatakan mencopot thermostat adalah langkah yang keliru. Okay.. kita tidak membahas itu lebih jauh. Karena sudah banyak artikel atau blog yang membahas tentang itu.

Yang akan kita bahas adalah bukan menanggulanginya, tetapi mencegahnya, yaitu dengan menjaga agar mesin tidak mudah panas. Pertama adalah dengan mengenali karakteristik mesin kita, terutama masalah BBM dan pelumas mesin. Selanjutnya adalah dengan menyesuaikan pemakaian BBM dan pelumas kebutuhan mesin. Kelihatannya basi yah.. tapi coba pertimbangkan.

Kesetaraan oktan bahan bakar dan kompresi mesin (berbagai sumber)

Kesetaraan oktan bahan bakar dan kompresi mesin (berbagai sumber)

Jika kita perhatikan tabel kesetaraan kompresi mesin dengan penggunaan oktan BBM, sudah jelas kita telah tahu kompresi mesin motor kita, bahan bakar apa yang mesti dipakai. Apakah itu cukup ? Menurut penulis belum. Setiap jenis motor berbeda kompresinya, ada yang boleh premium, ada yang harus pertamax, bahkan ada yang harus pertamax plus (anggap produk pertamina yang kita pakai sebagai acuan). Tetapi tidak berhenti sampai disitu. Kita tahu, ketika motor kita gunakan secara terus menerus dalam kondisi cuaca yang panas, tentu mesin akan mengalami panas yang tidak biasa. Ruang bakar yang semakin panas akan menyebabkan udara di dalamnya memuai. Dengan rumus sederhana fisika, ketika volume sebuah ruang tetap, sedangkan suhunya bertambah naik, maka tekanannya pun akan naik. Nah.. jika ini terjadi pada mesin motor kita, makan mau tidak mau kompresi di dalamnya juga bergerak naik. Artinya.. jika kompresi mesin motor kita berada pada level mendekati maksimal dari yang dibolehkan, misalkan data kompresi 8,9 : 1 yang tadinya bisa menggunakan premium, pada keadaan seperti ini bisa bergeser lebih dari 9 : 1 kompresinya. Itu sebabnya sebagian motor ketika panas mengalami bunyi gelitik. Karena bahan bakar yang digunakan sudah tidak sesuai dengan kompresi. Saat itulah sebetulnya sudah bukan premium lagi yang dibutuhkan, tetapi pertamax.

Yang kedua penerapan olie. Banyak yang beranggapan jika standar pabrik membutuhkan 20W-50 (sebagai contoh), masih toleransi menggunakan 10/15W-40. Iya betul, tetapi kembali lagi, ketika pemakaian kendaraannya digunakan secara terus menerus dan cuaca yang panas, ini akan memicu mesin bekerja terlalu panas.

Kondisi mesin dengan ilustrasi di atas berpotensi membuat radiator bekerja keras. Dan jika terus-terusan, ujung-ujungnya bisa memperlemah seal-seal, termasuk seal waterpump dari radiator. Jika itu terjadi, maka air radiator akan masuk ke mesin. Jadilah pabrik susu. šŸ˜€

Semoga bermanfaat.

Wassalam

*) jika ada kritik, saran atau masukan monggo hubungi penulis di nince_guy2208@yahoo.com

About boerhunt

Hanya sekedar ingin menuangkan corat coret, punya hobby olahraga, otomotif, IT world, nature, tapi blog ini lebih byk penulis dedikasikan untuk otomotif terutama roda dua
This entry was posted in Otomotif, Roda Dua and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink.

8 Responses to Mesin Overheat, Bisa Menjadi Tersangka Pabrik Susu Di Mesin Motor Berradiator

  1. orong-orong says:

    woh ternyata begitu, leres suhu. ada pabrik susunya

    What, Pedrosa akan pindah ke suzuki?

  2. Plat (R) says:

    susu.. susuuuuuu… :mrgreen:

  3. butuh Ukuran Oil Seal Nya kakak… >.<

  4. vegadeth says:

    NS saya malah selalu ngocor air dari reservoir kl panas. Udh ganti tutp radiator ninja, dan temperature msh tetep ngocor. pdhl coolant pake yg bagus

Tulisa balasan | Leave a reply