Pojok Opini : Dua Hal Ini Mungkin Yang Membuat Harga XMAX (250) Dibawah Harga Kompetitor Sekelas

Assalamu’alaikum dan salam sejahtera masbro/mbaksis..

Diluncurkannya motor terbaru besutan garputala di kelas bigmatic, yaitu XMAX (250cc), tentu sangat menggembirakan para bigmatic mania tanah air. Di samping memberi banyak pilihan, yang sangat mengejutkannya adalah banderol harganya ! Yaitu 55 Juta OTR (On The Road) Jakarta ! Wowww… penulis juga kaget.. mocok ceeeh… ???

Yup.. jelas mengejutkan. Menurut penulis seperti diluar kebiasaan Yamaha, atau mungkin juga pabrikan sebelah yang sama-sama dari Jepang, Honda. Kedua pabrikan ini seperti biasa selalu memberi banderol yang lebih tinggi dari rival-rivalnya untuk produk sekelas. Gak perlu dibahas detilnya yah.. bukan bahas itu. Yang jelas selalu jadi alasan adalah jaringan terluas (3S) bla bla bla..

Namun kali ini langkah Yamaha diluar kebiasaan (dalam membandrol harga). Tentu saja ini membuat penulis bertanya-tanya, kenapa Yamaha berani memasang harga begitu rendah dibanding semua kompetitornya. Mari kita simak …

Sym 250

Big matic yang diusung pabrikan asal Taiwan ini untuk kelas 250 cc (ambil saja contoh GTS 250i) dibandrol (berdasarkan data terakhir 2017) 67 juta rupiah !

Kymco Downtown 250i

Sedangkan pabrikan dari negara yang sama, yaitu Kymco, dengan produknya Downtown 250i, dibandrol lebih mahal lagi, yaitu 68 juta rupiah !

Suzuki Brugman 200

Sedangkan pabrikan Jepang lain, yaitu Suzuki, yang justru dibawah (secara kubikasi), harganya masih tetap lebih tinggi, yaitu 59 juta rupiah !

Nah.. dari perbandingan-perbandingan itu jelas sekali XMAX mengejutkan. Bahkan yang XMAX 125 saja dijual di luar di harga 62 jutaan. Wow banget kan…!

Menurut penulis, MUNGKIN ada 2 hal penting yang membuat harga XMAX bisa “murah”.

Komponen Lokal

Pertama, sebagaimana dilansir di media-media, XMAX ini diproduksi dengan komponen lokal hingga 90%. Wow.. hebat. Nah.. tentu saja ini bisa memotong production cost cukup jauh. Seharusnya selalu seperti itu.. ya kan.. tapi jika itu saja tidak cukup menjadi alasan kenapa harganya bisa murah. Tentu ada alasan lain yang ikut mendukung.

Yang kedua dan tidak kalah penting, baru-baru ini kita mendengar berita, bahwa KPPU atau Komisi Pengawas Persaingan Usaha menjatuhkan sanksi kepada Honda dan Yamaha atas praktek kartel.

“Majelis Komisi memutuskan: Satu, menyatakan bahwa terlapor satu dan terlapor dua, terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 5 ayat 1 Undang-undang Nomor 5 tahun 1999. Dua, menghukum terlapor satu denda sebesar Rp25 miliar. Ketiga, menghukum terlapor dua denda sebesar Rp 22,5 miliar,” kata Tresna di ruang persidangan, di kantor KPPU, Senin (20/02/2017)

Lhoo.. terus apa hubungannya ?? itu kan untuk matic 110 cc. Sebentar…

Sebelumnya penulis memberi applaus buat KPPU atas hasil kerjanya. Sebuah langkah baru dari KPPU hingga bisa menembus di level tersebut. Artinya fairness dan prinsip keadilan dikedepankan. Jangan karena menguasai pasar, membuat bandrol harga yang jauh melebihi production cost (Catatan : production cost itu meliputi semua cost dari material, humman resource, promotion, sampai delivery dan service support, jadi bukan materialnya doank yah, karena produk bukanlah produk jika belum bisa dinikmati konsumen). Di beberapa negara maju, beberapa bidang bisnis diatur pemerintah, EBITDA maksimal berapa, tidak bisa seenaknya menentukan harga hanya demi mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Dengan spirit mengatur fairness dan menjaga kepentingan konsumen.

Kembali ke laptop, Apa hubungannya ?

Jelas sekali, dengan komponen lokal yang 90%, apakah Yamaha akan mengulang kembali kesalahan yang sama ? Membandrol harga tinggi lebih tinggi dari yang import ? Masa mau disentil lagi sama KPPU.

Yah.. ini sekedar opini penulis. Yang punya opini lain silahkan. Monggo….

Semoga bermanfaat.

Wassalam

 

About boerhunt

Hanya sekedar ingin menuangkan corat coret, punya hobby olahraga, otomotif, IT world, nature, tapi blog ini lebih byk penulis dedikasikan untuk otomotif terutama roda dua
This entry was posted in Otomotif, Roda Dua, Uncategorized and tagged , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Tulisa balasan | Leave a reply