Ungkapan Aneh “Masak Harga Tiket Pesawat Lebih Murah Dari Kereta?”

Assalamu’alaikum dan salam sejahtera masbro/mbaksis..

Sebelumnya mohon maaf, penulis baru mengulas topic tentang kecelakaan pesawat Air Asia QZ8510 yang menewaskan (mudah-mudahan masih ada yang selamat) penumpang dan awaknya. Penulis turut prihatin dan berbela sungkawa sedalam-dalamnya. Penulis baru menyinggungnya, mengingat ada banyak kesimpangsiuran yang menyangkut kecelakaan. Padahal penulis juga mengikuti beritanya sedari awal ketika hilang kontak. Yaitu ketika jam 10an pagi di hari itu penulis ikuti beritanya. Namun ternyata ada kekisruhan yang terjadi dengan awak media ketika itu diakibatkan kurang simpatiknya media dalam peliputan. Jadi ya cuma wait and see sajalah agar tidak nambah-nambahin isu yang tidak mengenakkan para keluarga korban.

Dan kali ini penulis juga tidak membahas dunia penerbangan secara khusus, karena selain bukan bidangnya, juga tidak paham, apalagi teori-teori yang berkaitan dengan peristiwa kecelakaan. Tetapi penulis ingin membahas dampak turunannya.

Selama ini penulis agak agak gimana dengan bagaimana pemerintah dalam hal ini mengatasi isu seputar kecelakaan Air Asia. Banyak hal yang cukup mengernyitkan kening penulis. Namun kali ini penulis menyoroti sebuah pernyataan dari jajaran kementrian perhubungan. Sebagaimana dilansir oleh berbagai media, pemerintah dalam hal ini kementrian perhubungan akan merevisi dan sekaligus menghilangkan tarif murah tiket pesawat. Hmm.. dan ungkapan yang dijadikan dasar yang sempat ditangkap oleh banyak media adalah

Masa tiket pesawat lebih murah dari tiket kereta

What.. ?? Gk salah tuh.. bukannya seharusnya dibalik ya pak ? Jadi..

Masa tiket kereta lebih mahal dari tiket pesawat

Hehehe.. ya masbro/mbaksis.. seharusnya dibalik, karena coba saja mabro/mbaksis perhatikan, berapa harga tiket kereta saat ini. Mahal sekali.. Padahal kereta sebenarnya angkutan yang sifatnya massal. Seharusnya jadi tulang punggung transportasi massal bagi seluruh lapisan masyarakat. Tetapi justru harganya makin lama makin susah dijangkau oleh masyarakat kebanyakan. Belum lagi tiket kereta yang judulnya eksekutif, ternyata dapat makan pun tidak, judulnya doank eksekutif. Bayangkan perjalanan 10 jam lebih (ambil contoh Surabaya-Jakarta atau Bandung-Surabaya), tidak mendapat makan. Padahal pesawat perjalanan 3-4 jam lebih pasti mendapatkan meal/makanan dan atau minuman.

Apalagi sekarang tidak ada lagi kereta yang berjudul ekonomi jarak jauh. Padahal tadinya kereta api adalah andalan masyarakat level bawah untuk mudik. Jangan salahkan ketika mereka kembali menggunakan sepeda motor untuk transportasi mudik. Padahal itu membahayakan.

Itu di satu sisi, di sisi lain dalam pandangan penulis, bukan ranahnya pemerintah dalam hal ini jajaran perhubungan mengatur harga tiket dengan dasar demi keselamatan penumpang. Dua alasan mendasar menurut penulis. Pertama seharusnya jajaran perhubungan lebih meningkatkan tingkat keamanan jangan dengan melihat di ujung saja, harga tiket, tetapi dari prosesnya, bagaimana pesawat itu dirawat, bagaimana standar keselamatan dan keamananannya diterapkan. Seluruh proses yang menentukan keamanaan pesawat diaudit lebih intens, jangan sampai ada karena menghemat biaya operasional, yang pesawat harusnya masuk hangar tiap penerbangan sekian ribu km atau sekian bulan, jadualnya lebih dijarangkan. Itu yang seharusnya diawasi secara ketat.

Sedang alasan kedua adalah.. harga tiket pesawat berkelas-kelas, dari mulai ekonomi promo, ekonomi biasa, hingga yang tertinggi eksekutif dalam penerbangan yang sama. Harga termurah itu hanya harga promo, dimana jatahnya pun sedikit dari sekian ratus tiket untuk satu kali penerbangan. Penulis tidak tahu persisnya berapa, tetapi berdasarkan pengalaman penulis, mendapat tiket promo itu sulit sekali, seperti berebut (walau secara online). Dan itupun tidak bisa beli dekat-dekat hari keberangkatan. Itulah trik dari maskapai yang juga menguntungkan penumpang/masyarakat, tanpa harus merugikan maskapai karena disisi lain maskapainya akan menaikkan harga non promo atau bisnis/eksekutifnya untuk menutupi kekurangan itu.

Tetapi itu memang perlu diawasi, dan itulah fungsi dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha, untuk memagari trik-trik perusahaan atau produsen, agar jangan saling menjatuhkan yang nantinya juga pasti merugikan konsumen atau masyarakat, dengan menjaga persaingan yang sehat.

Itu ranahnya KPPU ! Sedangkan ranah jajaran perhubungan adalah memastikan standar keamanan dan keselamatan dipatuhi, kalau perlu standarnya yang terus ditingkatkan. Bukannya ngotot mengeluarkan ungkapan ..

Kalo ada kecelakaan lagi, salahkan KPPU

Weleh..weleh..

Bakalan gak ada tiket pesawat murah ini masbro/mbaksis.. hikss..

Semoga bermanfaat.

Wassalam

*) jika ada kritik, saran atau masukan silahkan hubungi nice_guy2208@yahoo.com

About boerhunt

Hanya sekedar ingin menuangkan corat coret, punya hobby olahraga, otomotif, IT world, nature, tapi blog ini lebih byk penulis dedikasikan untuk otomotif terutama roda dua
This entry was posted in Transportasi and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

11 Responses to Ungkapan Aneh “Masak Harga Tiket Pesawat Lebih Murah Dari Kereta?”

  1. setia1heri says:

    selamat tinggal LCC..orang kismin dilarang naik pesawat

    Amazing…Ibu ini naik motor sambil membawa baki di kepala

  2. Padahal tiket pesawat yang murah itu nggak semua seat, cuma beberapa seat aja untuk ngisi kalo pas lagi sepi dan kalau kosong/nggak kejual pesawatnya tetep harus terbang dengan biaya yang sama

    • boerhunt says:

      nah.. itu dia, wkt adalah uang, itu bagi pebisnis yg tidak perduli harga tiket.. tp bagi yg wkt-nya lebih byk tapi uangnya dikit, spt orang2 di ekonomi bawah, cenderung pesen jauh2 hari agar murah, lagian LCC ini bukan kebijakan sepihak sebuah negara, sdh melalui pengawasan ketat Aviasi penerbangan Internasional, makanya ada penghargaan maskapai LCC terbaik..

  3. ryan_oke says:

    Betul. Tiket kereta yang makin mahal.

Tulisa balasan | Leave a reply