“Emangnya Cuman Ente Ama Pembantu Ente Yang Punya Telinga ??”

Gimana kalau masbro/mbaksist membaca atau mendengar kalimat di bawah ini :

Emangnya cuman Ente dan pembantu Ente yang punya telinga ?? Kalau mau dibukain pagar kan bisa ente telpon ke rumah ente, bisa sms, bisa turun mencet bel rumah. Atau kalau ente punya duit bikin tuh pagar otomatis yang ada remotenya.. Jangan bikin brisik telinga tetangga klakson-klakson ! Dasar pemalas !!!

Pasti senyum-senyum baca yang seperti di atas… 😀  Hehehe

Tetapi ada hikmah yang bisa di petik, yang kadang kalau kita jadi pelakunya, tidak menyadarinya.

Wajar jika ada orang yang sampai berkomentar, berkata-kata seperti di atas. Coba kita perhatikan.. Jika kita klakson-klakson di jalan, walau sebagian pihak merasa terusik atau terganggu dengan klakson gak penting, masih dalam level acceptable. Paling-paling jika kita tidak dalam keadaan suntuk, kita cuma berkata dalam hati “kenapa gak berangkat dari kemaren kalau buru-buru” dan memasang ekspresi tidak simpati :D. Alasan kenapa di jalan masih acceptable adalah..

..karena orang-orang yang di jalan “sudah siap” dengan kebisingan yang ada di jalan. Ini tentu sangat berbeda dengan di perumahan, di komplek. Jelas rumah itu tempatnya istirahat, menjauhi kebisingan. Kebalikannya justru telinga kita, otak dan seluruh indera kita sudah siap untuk diistirahatkan. Lah kok ndilalah ada yang klakson-klakson..hehehe. Apalagi terkadang permintaan buka pagar dengan membunyikan klakson biasanya terjadi di malam hari.

Tetapi bagaimanapun memang demikian dinamika hidup di komplek/perumahan. Jika kita sebagai “korban”, ya bersabar dengan prilaku tetangga yang tanpa etika, tetapi kebalikannya jangan sampai kita yang justru lupa yang bisa jadi “pelaku”-nya.

Semoga bermanfaat.

Wassalam

Jika ada saran, kritik atau masukan, bisa menghubungi penulis di email atau YM : nice_guy2208@yahoo.com