Renungan (Tafakur) Dan Bersyukur : Harta Hanya Titipan

Penulis dapatkan dari milis dengan subject Renungan (Tafakur) Dan Bersyukur, pelajaran berharga bagi kita semua.. monggo disimak..

(Copy teksnya tanpa sedikit pun merubah teks cerita asli titik maupun komanya )

Sore itu hujan cukup besar…..tatkala penulis melintas di daerah Pasteur dengan menggunakan roda 2, namun dibawah jembatan layang tidak terkena hujan, sambil berteduh saya merapat di dekat gerbang Bio Farma karena saya lihat ada yang jual kopi diatas motor…..ah enak rasanya menghangatkan perut yang kedinginan.
Setelah dekat dengan motor penjual kopi, saya perhatikan motor tersebut beroda 3, dalam benak saya ….mungkin penjual kopi ini cacat dan ternyata benar Si Bapak tersebut cacat dengan  sebelah kaki…
Dan sayapun langsung minta dibuatkan kopi, setelah memilih digantungan motor si Bapak (ada berbagai macam kopi),
Si bapak dengan cekatan melayani dan mempersillahkan saya duduk di kursi pendek terbuat dari plastik.
Singkat cerita saya dan si Bapak penjual ini terlibat percakapan yang hangat dan akrab sambil menikmati kopi capucino kesukaan saya…..
Kita ngobrol dari mulai dari modifikasi motor si Bapak, soal rencana kenaikan BBM sampai dimana tinggal (Si Bpk tinggal di daerah Pasirlayung Cicaheum) serta sudah berapa lama berjualan kopi keliling seperti ini bahkan berapa sih keuntungan yang diapat…
Saya perhatikan didalam percakapan selama hampir 30 menit…..tidak pernah si Bapak ini mengeluh atau pun memperlihatkan  kesedihan…pokoknya happy..
Disela-sela kita ngobrol datanglah seorang Bapak dengan jalan seperti orang sakit dengan baju yang kotor (seperti pengemis)….dan dia duduk persis di seberang saya…..
Saya perhatikan dengan seksama….si Bapak yang baru datang tersebut dan saya coba menawarkan untuk dibuatkan kopi juga….ternyata penjual kopi dan si Bapak ini sudah saling kenal juga….ah ternyata si Bapak ini pernah kena Stroke…..kasian pikir saya….
Sayapun memberanikan diri bertanya kepada Bpk Penjual Kopi…..siapa bapak itu dan dimana tinggalnya….?
Si penjual kopi akhirnya angkat bicara….bahwa Bapak tersebut adalah bekas orang kaya….dengan isteri cantik….anak-anak yang cantik dan cakep serta sehat-sehat…..tinggal di Jl. Sukajadi punya toko material besar….(toko material tsb sekarang sudah menjadi Rumah Makan Padang dan Indomaret)…..
Si Bapak tua ikut mendengarkan perbicangan saya dengan Bpk Penjual Kopi….sambil mengangguk-ngangguk (maklum kena stroke)…..iba rasanya
Dan akhirnya saya tanyakan….kemana isteri dan anak-anaknya ?…….jawabannya ada namun sudah tidak peduli….Isterinya sudah menikah lagi….anak-anaknya tidak satupun yang mau tau tentang keberadaan Bapak nya sekarang…..
Memang si Bapak ini waktu kaya….suka zhalim terhadap keluarga…..namun Tuhan berkata lain…Kun Faya Kun, jadilah si Bapak yang sekarang…..ke zhaliman apa yang telah diperbuat…..yang pasti Si Bapak lupa atas kekayaannya tersebut…..tangan Tuhan telah bermain disini…yang ada rasa menyesal dalam diri Bapak tersebut….sudah tua….sakit….tidak punya tempat tinggal…..berharap belas kasihan orang……
Kontrakdisi memang antara Bapak Penjual Kopi yang cacat dan Si Bapak Tua ini……namun hikmah yang kita dapat dari kondisi ini adalah :  Diri kita melihat kepada Bapak Penjual Kopi dengan cacatnya setiap hari berusaha menjual kopinya secara keliling dengan istiqamah….tanpa mengeluh dan ternyata dia bahagia…..bahwa Tuhan mengurus dia…keyakinan Ilahiahnya tebal…….
Dan untuk si Bapak Tua tersebut…..dia pernah lupa dari mana kekayaan tersebut diberi dan didapat….dan ada hak siapa saja yang ada diantara kekayaannya itu…..
Mudah-mudahan cerita nyata ini bermanfaat untuk rekan-rekan semua…….
Wassalam

Semoga bermanfaat

Salam

Jika ada saran, kritik atau masukan, bisa menghubungi penulis di email atau YM : nice_guy2208@yahoo.com