Inilah Alasan Kenapa Saya Mengganti Kenalpot Ori Pulsar Yang Tak Bersuara Dengan Kenalpot Berbunyi

Dalam sebuah artikel penulis mendapat sebuah informasi menarik, yaitu penelitian tentang peningkatan bahaya kecelakaan pejalan kaki oleh mobil Hybrid yang notabene tanpa suara. Dari hasil penelitian itu didapat bahwa mobil hybrid tanpa suara, meningkatkan jumlah kecelakaan terhadap pejalan kaki sebesar 20% dibanding mobil konvensional yang bersuara.

Ketika hanya model hybrid yang beroperasi, pejalan kaki tidak dapat mendengar ketika mobil mendekat, sehingga mereka bisa melangkah ke jalan tanpa memeriksa kondisi yang ada, dan melihat serta merasakan apa yang akan terjadi.

Itu sebabnya penulis mengganti kenalpot ori pulsar dengan yang berbunyi. Tentu saja bukan dengan kenalpot bobokan yang bikin telinga bising. Dan alhamdulillah mendapatkan kenalpot yang diinginkan. Dan review dari “narasumber” para pendengar ( 😀 ) mengapresiasi bahwa suaranya bulat, tidak pecah, dan cukup adem.

Pengalaman penulis membuktikan, kenalpot tanpa suara, bisa bikin celaka. Beberapa kali penulis yang tiap sore hari melewati jalur jalan Junjunan Pasteur yang selalu macet, nyaris mengalami celaka. Sebabnya adalah munculnya motor secara tiba-tiba ketika melewati deretan mobil. Padahal kecepatan juga pelan, ya mana mungkin ngebut kalo macet. Artinya selononger boy itu tidak menyadari kehadiran motor penulis.

Suaranya ngebass, bulet, tapi adem gk bising...alhamdulillah yah 😀

Ya mungkin ada yang komentar “kan bisa klakson”. Pertanyaannya, apakah tiap melewati celah-celah mobil kita harus klakson ? Kan aneh..klakson-klakson malah bikin pengendara lain terganggu. Dan juga kita tidak bisa mengharapkan orang lain selalu waspada tolah toleh kiri kanan sebelum melintas. Apalagi kondisi hujan, kewaspadaan pengendara lebih rendah, bisa jadi karena terganggu jas hujan.

Nah..itulah akhirnya penulis memutuskan mengganti kenalpot ori Pulsar. Dan alhamdulillah mendapatkan yang diinginkan.

Kembali ke artikel tadi..

Tentu saja faktor utama kecerobohan pejalan kaki yang tidak melihat kiri kanan ketika menyeberang, atau tidak melihat lalu lintas dengan teledor berjalan tidak pada trotoar, juga menjadi sebab utama. Tetapi yang dimaksud penelitian itu adalah bahwa itu (tidak bersuaranya mobil hybrid) salah satu faktor pendukung. Tentunya kita tidak bisa berharap bahwa pejalan kaki akan selalu waspada jika berjalan di pinggir jalan. Dan lagi ketika sudah jatuh korban kecelakaan, secara makro apakah penting lagi siapa yang salah siapa yang benar ? Yang nabrak rugi, yang ditabrak lebih rugi lagi. Gak ada yang untung masbro mbaksist.

Dan mungkin ada yang mengira artikel itu sebagai sebuah upaya menghambat Go-green. Tentu saja tidak masbro, jangan su’udzon dulu. Konsen mereka pada upaya meminimalisasi kecelakaan. Buktinya mereka mengusulkan adanya regulasi yang mengharuskan mobil hybrid memiliki alat agar keberadaannya diketahui. Bukan pada hybridnya mobil yang ramah lingkungan. Toyota dan Lexus pun sudah melengkapi semua mobil hybridnya dengan pembangkit suara elektrik untuk tujuan itu.

Sekian dan semoga bermanfaat.

Catatan :

Artikel lengkapnya bisa dibaca disini

Salam