Assalamu’alaikum dan salam sejahtera buat semuanya..
Ini kisah unik yang penulis alami ketika beberapa waktu lalu menggunakan bis ekonomi malam jurusan Surabaya. Selama beberapa kali pulang, penulis lebih suka menggunakan bis ekonomi malam untuk mengejar pesawat pagi di Juanda daripada travel, karena travel lebih capek menunggu penumpang lain yang ketika dijemput belum siap.
Apakah lebih bagus naik bus malam ? Nggak juga, cuma pengen coba alternatif lain. Secara keamanan dan kenyamanan jelas jauh lebih enak travel. Apalagi untuk di atas jam 9, semua jurusan bus sudah tidak ada yang PATAS AC, sehingga terpaksa ambil yang ekonomi.
Seperti penulis singgung, secara keamanan jelas jauh dibawah travel. Dan sudah menjadi rahasia umum, bahwa di bus malam ekonomi copet berkeliaran, terutama mengincar penumpang dengan bawaan yang “menarik”. Katanya..beberapa tempat tertentu menjadi tempat naik turunnya, tetapi penulis tidak mengetahui tempatnya yang mana.
Dan uniknya dari cerita tentang copet-copet ini, kru bus pun tahu jika ada copet ada yang naik bus-nya. Bukannya mereka tidak mau mengusir, tetapi karena resiko yang harus mereka tanggung jika itu mereka lakukan. Bisa jadi akan dikasari, karena mereka tidak sendiri menjalankan aksinya, atau malah tiap lewat daerah yang menjadi sarang mereka, bus-nya akan dilempari batu. Kru bus tidak mau menerima resiko itu, karena segala kerusakan bus, menjadi tanggungan kru bus.
Apakah dengan begitu kru bus lepas tangan terhadap keamanan penumpang ? Ternyata tidak, mereka punya akal dengan cara macam-macam, ada yang sopir sering mengerem mendadak atau sedikit bermanufer, agar penumpang yang tertidur terbangun dan waspada, atau dengan cara yang pernah penulis alami dalam kisah ini.
Pengalaman unik ini sudah bisa diceritakan oleh foto berikut :
Yup, kondektur mengingatkan penumpang melalui tiket. Dengan berpura-pura mencatat pengembalian yang kurang, kondektur menuliskan pesan tersembunyi.
Terima kasih pak kondektur.
Semoga bermanfaat.
Wassalam
Mantap http://www.s21.postimg.org/ijlid27fr/CBR_150_vs_R15_best_lap.jpg
josss
semoga semua kondektur seperti ini
aamiinnn..
pintar itu kondekturnya.
yupp..
yup.. sy juga pernah ngalamin spt diatas, di perjalanan sby-jember malam hari, dibisiki sm kondektur spy jangan tertidur krn ada copet naik, di daerah sekitaran leces-probolinggo
kalo dibisikin gk pernah sih
urung tau lek 😀 amit2 lah neg copet , trik e joss ki,, neg neng tipi kae malah bengok2, jaga bawang bawaan, dll
cara gitu gk jitu, krn dianggap pesan biasa, gk ada isyarat kalo di bis ada copet..
kondektur joss gandos..
mantab..jd ngerasa lebih waspada
Yoi om.. siip..
gak pernah naik bis om 😆
kalo kecopetan, kk saya pernah 😦
wahh..harus dicoba naek bis, biar tahu pengalamannya (bukan pengalaman kecopetan 😀 ) ane pernah nyaris saja kecopetan, dompet udah keluar 1/2 dr saku celana belakang, entah knp terbangun, mungkin ya itu sopir menggoyang bis dgn bermanufer, trus sekalian ngeluarin dompet pura2 nyari sesuatu, masukin lagi dompet ke saku celana depan, gk lama copetnya pergi, turun bareng orang bertiga, alhamdulillah gk jd kecopetan..
terpuji..
yup.. efektif dan resikonya bagi kru bis jg lebih kecil
jangan pernah naik bis Pelangi.bis taikk !!! sopirnya kayak setan iblisss!!!
gw naik dari jakarta ke jambi.2 hari 2 malam.baru sejam jalan dari rawamangun,mogok masi di jakarta selama 5 jam.padahal ada bis pengganti.tapi sopirnya ga mau mindahin penumpang.sepanajang jalan nyari penumpang terus.kayak angkot.trus mogok lagi di lampung 7 jam.di palembang 2 jam.BIS PELANGI BANGSAT
Wah.. itu jalur antar lintas sumatera ya gan.. gk apal yg bagus mana yg jelek kalo lintas sumatera..