“Jangan AROGAN !!”

Sering kita mendengar kata itu. Apalagi menyangkut kondisi di jalan. Bahkan mungkin kita juga melontarkan ungkapan itu.

Ayuuk….kita telaah lebih jauh..

Kenapa ada ungkapan seperti itu ? Benarkah sudah lazim terjadi arogansi di jalanan khususnya, dan hal lain pada umumnya ? Jawabannya tentu sepakat, IYA. Arogansi terjadi di mana-mana, termasuk di jalanan.

Tetapi pernahkah kita berpikir, benarkah seluruh apa yang terlihat sepintas oleh kita arogan itu benar-benar arogansi ? Apakah karena motornya gede, moge, pakai rompi lengkap dengan atribut-atributnya, – dan orangnya biasanya juga gede badannya 😀 – atau dengan kata lain kesan pertama bagi kita itu sudah pasti arogan ?? Tunggu dulu….

Coba kita alihkan dulu sejenak tentang arogansi, coba bagi kita yang sering melihat Animal Planet, NatGeo atau acara yang menampilkan hewan, kita perhatikan. Tentu pernah melihat tayangan kehidupan liar Singa. Seekor singa jantan atau yang berkelompok (biasanya bersaudara), tidak akan pernah tenang jika ada Singa jantan lain yang asing yang menerobos wilayahnya. Dia atau singa jantan kelompoknya akan mengusir dengan taruhan nyawanya. Harus ada yang keluar dari wilayah kekuasaan itu.

Loh kok ini…. 😀

Nah.. kembali ke masalah arogansi, benarkah itu benar-benar sikap arogansi ? Ataukah prejudice akibat kesan pertama karena tampilan ? Atau justru kita merasa itu arogansi, karena rasa arogansi yang ada dalam diri kita sendiri yang terusik oleh arogansi orang lain ??? Mirip dengan ego Sang Singa yang penulis ceritakan :D.

Gak jarang loh, orang yang ketika awal kita tahu, terkesan arogan, tetapi setelah beberapa waktu bergaul, ngobrol, ternyata orangnya welcome banget untuk bergaul. Masbro/mbaksist tentu pernah mendengar komentar seperti itu.

Jadi.. enaknya gimana ? Yang terbaik adalah.. jangan terpengaruh dengan kesan (pertama) arogansi, apalagi sampai bersikap anti pati. Biasa saja. Karena apa yang tampak diluar, belum tentu mencerminkan aslinya. Jangan sampai kita salah bersikap.

Katanya..kalau dalam ilmu kanuragan, ilmu tertinggi itu bukan menangkis, menyerang balik, atau keras dilawan lebih keras, tetapi justru yang mampu menyerap seberapa pun tenaga lawan, seolah tak berbekas. Hehehe..nyambung gk yah.. 😀

Semoga bermanfaat.

Wassalam