Mencermati Gerakan Peduli Keselamatan Jalan/Berlalu-lintas

Masbro/mbaksist yang berbahagia…

Di tengah makin padatnya lalu lintas yang kita “nikmati” sehari-hari, dimana secara statistik angka kecelakaan terus meningkat dari hari ke hari, tahun ke tahun, tentu keberadaan para pahlawan baru, yang bukan berjuang dengan senjata, yaitu mereka-mereka yang peduli terhadap keselamatan jalan perlu kita apresiasi. Konsistensi mereka dalam menanamkan pentingnya berlalu-lintas dengan aman, sangat perlu kita dukung.

Di antara mereka yang perduli keselamatan jalan menurut penulis terbagi tiga. Terbagi di sini bukan berarti tujuan atau cara mereka berbeda, tetapi ke arah mana mereka lebih konsen. Tiga itu antara lain :

  • gerakan kesadaran yang bersifat umum. Yang tidak hanya melulu tentang berkendara atau mengemudi dengan aman. Tetapi konsen mereka juga melibatkan pejalan kaki yang jelas juga merupakan subyek di jalan. Contohnya menyeberang di zebra cross. Wujud nyatanya dari gerakan ini bisa kita lihat pada Road Safety Association. Untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi Road Safety Association Indonesia
  • gerakan yang kedua adalah gerakan yang perduli pada keamanan dan keselamatan berkendara (roda 2). Gerakan ini lebih banyak pada klub-klub atau komunitas motor. Wujudnya adalah sering diadakannya Safety Riding Course. Dan didalamnya (komunitas/club) juga ditetapkan aturan-aturan disiplin pada komunitas agar taat peraturan lalu lintas. Karena diakui atau tidak, awal kecelakaan itu dominan karena adanya pelanggaran lalu lintas.
  • sedang gerakan yang ketiga adalah tidak berujud secara fisik. Melainkan penanaman kesadaran, dan lebih pada etika, yaitu mengembalikan fungsi-fungsi dan kewenangan. Contohnya gerakan anti penggunaan sirine dan (lampu) strobo bagi sipil atau yang tidak berkewenangan atau tanpa ijin. Memang hal seperti ini bukan berdampak langsung pada keselamatan berkendara, tetapi menyadarkan sesama pengguna jalan agar peduli terhadap hak sesama pengguna jalan lain, dengan menghilangkan arogansi di jalan tanpa menggunakan sirinie dan strobo

Ketiga model (berdasarkan klasifikasi penulis sendiri) tersebut sama sekali tidak saling bertentangan, justru saling mendukung. Dan bisa dibilang saling beririsan dan saling melengkapi. Hanya berbeda fokus dalam aplikasinya.

Harapan penulis, dengan gerakan kepedulian keamanan dan keselamatan di jalan seperti di atas, masyarakat semakin aware, semakin sadar, baik keselamatan diri, maupun orang lain di jalan. Dan 1 nyawa terlalu berharga untuk dikorban karena suatu kelalaian yang (dianggap) sepele.

Semoga bermanfaat

Wassalam

About boerhunt

Hanya sekedar ingin menuangkan corat coret, punya hobby olahraga, otomotif, IT world, nature, tapi blog ini lebih byk penulis dedikasikan untuk otomotif terutama roda dua
This entry was posted in lalu lintas, Otomotif and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

11 Responses to Mencermati Gerakan Peduli Keselamatan Jalan/Berlalu-lintas

  1. Aa Ikhwan says:

    sip ajib saling bahu membahu menjelaskan dan mendukung keselamatan lalu lintas 😀

    • boerhunt says:

      yup.. yg ikut kegiatan RSA juga byk yg ikut SRC, hanya masalah fokusnya aja.. RSA lebih byk perduli pada pengguna jalan lain, SRC pada diri sendiri (disamping tentunya jg orang lain) bagaimana berkendara dgn aman, lah kalo sama nyawa sendiri aja gk sayang, apalagi nyawa orang lain..mungkin gitu bahasanya

  2. irza4627 says:

    paling basic emang kesadaran diri sendiri, IMHO

    Yamaha New Vixion Final

  3. paedhimas says:

    penanaman kesadaran sejak dini pada anak anak kita juga sangat berpengaruh,to mas..? http://bakulkangkungjpr1.wordpress.com/2012/10/25/seandainya-ada-sport-fairing-100-yang-di-produksi-massal/

    • boerhunt says:

      pasti itu mas.. hanya sy lihat kok sama sekali gk ada sinergi pihak2 yg punya tanggung jawab terhadap anak, disekolah (mungkin) diajarkan, tp dirumah atau dijalan malah dicontohi salah.. pdhl kan sudah sama2 tahu, pengaruh buruk itu lebih dominan ditiru anak dibanding contoh yg benar kan..

      • paedhimas says:

        terkadang saya lihat orang tua malah ketawa tawa bersama anaknya ketika melanggar lampu merah..,seolah bangga dan …apalah..kurang faham saya.. 😦

      • boerhunt says:

        nah..itu dia..pdhl sdh disediakan di beberapa kota yang namanya taman lalu lintas, yg bisa dipakai sarana utk pendidikan..tp ya kalo diberi contoh yg salah apa gunanya lah..

      • paedhimas says:

        mengenaskan..

Tulisa balasan | Leave a reply