Tentang Mobil ESEMKA…Pahlawan Pergi Perang Itu Tidak Harus Menang

Lohhh.. apa hubungannya Mobil ESEMKA sama Pahlawan dan perang ?? Pasti masbro/mbaksist sempat bingung. Begini ceritanya….

(sumber solopost)

Terus terang penulis menilik fenomena pro kontra ini gak tahan juga untuk ikut mengulas seputar fenomena Mobil Esemka dan Om Jokowi Cs.

Dalam pengamatan penulis, fenomena Mobil Esemka dan Jokowi (kita singkat MEJo aja yah) membagi opini publik menjadi 3 bagian besar, yaitu :

  • opini yang antusias mendukung, dan alhamdulillah penulis dan (penulis yakin) blogger-blogger otomotif mendukung, walau dalam bentuk yang berbeda-beda, karena sebenernya kita juga sudah sangat capek menantikan adanya produksi (yang bener-bener) dalam negeri (jangan dikomentar dulu yah kalau Mobil ESEMKA tidak murni lokal, karena itu masih perlu proses).
  • opini yang jelas nampak berseberangan, alasannya bisa macem-macem, dan juga bisa dari macem-macem, kepentingannya pun macem-macem. Dari pejabat, pengusaha, anggota dewan dll. Pada intinya kelompok ini tidak seide dengan MEJo.
  • opini terakhir adalah kelompok yang nampaknya ingin bersikap kritis, tetapi bisa jadi dalam kelompok ini ada pihak-pihak yang oportunis. Menunggu perkembangan adalah sikap dari kelompok ini.

Nah..disini penulis ingin menyoroti opini terakhir. Beberapa pendapat dari kelompok opini ini memang penulis perhatikan murni karena sikap kritis. Tetapi tidak jarang menunjukkan sikap oportunis.

Terus terang penulis punya beberapa argumen dan pertanyaan untuk mereka :

  • kenapa anda tidak mendukung sepenuhnya saja tentang MEJo, ini lebih menyangkut kepentingan kemajuan otomotif nasional, bukan sekedar paradigma produsen-konsumen. Sudut pandangnya jangan seperti anda memandang produk lain seperti biasa. Toh anda tidak diminta untuk menyumbang dana, mengharuskan membeli, bahkan bukan juga memberikan fakta tidak benar agar MEJo ini sukses. Cukup anda tidak beropini yang bernada negatif atau pesimis. Lagian anda sendiri belum mencoba, menyentuh pun belum (sama donk 😀 )

Kalau anda punya kritik membangun, sampaikan saja langsung, toh ada alamat emailnya. Jangan beropini pada publik menebar pesimisme. Tidak semua publik bisa memahami unsur membangun yang ingin anda sampaikan, bisa jadi nilai negatifnya yang ditangkap dimata (sebagian) publik.

  • Mungkin anda akan bertanya pada kelompok pertama (opini mendukung), kalau gagal gimana ? Pertanyaan ini justru berbalik ke anda.

Kalau gagal emangnya kenapa ? Apa pahlawan pergi perang itu harus menang ? Bukankah kesungguhan mereka di medan perang itu suatu hal yang sangat patut kita apresiasi. Terus kalau mereka datang dengan kekalahan akan anda jatuh-jatuhkan ? Kalian olok-olok sedemikian rupa, sedangkan kita cuma diam di rumah menunggu hasil perang ? Begitu kah ?? Kalau MEJo ini gagal trus anda bilang “nah kan..apa saya bilang..” whattt…sikap macam apa itu ??

  • Pak Jokowi Cs ini sudah banyak “musuh”-nya, apakah anda akan menambah beban beratnya dalam upaya kemajuan otomotif nasional dengan opini-opini anda yang menebar pesimisme melalui media yang meliput anda ? Think about that.

Maaf masbro/mbaksist, mungkin kalimat-kalimat saya terdengar keras. Tetapi menurut saya penting untuk meredam sikap-sikap oportunis.

Biarlah yang kritis tetap kritis yang dilandasi oleh kejujuran, bukan ditumpangi oportunis.

Kalau diibaratkan perang…perang lagi.. eh..bukannya sekarang ajaran taktik Sun Tzu dalam perang juga banyak dipakai dalam bisnis, jadi boleh kan walau dalam konteks yang berbeda hehehe..  Nah kalau diibaratkan perang, kaum oportunis ini yang selalu menebar pesimisme ketika berangkat dan berlangsungnya perang (padahal gak ikut perang). Ketika dalam perang kalah mereka menyalahkan para pahlawan, menjatuhkan yang baru datang dari perang, tetapi ketika perang berhasil dan membawa rampasan perang, justru mereka yang paling depan mengambil jatah hasil rampasan perang. Ironi..

Sekian, dan mohon maaf jika ada yang tidak berkenan, ini semata-mata kegalauan penulis yang melihat otomotif nasional tidak maju-maju.

Salam

Jika ada saran, kritik atau masukan, bisa menghubungi penulis di email atau YM : nice_guy2208@yahoo.com

About boerhunt

Hanya sekedar ingin menuangkan corat coret, punya hobby olahraga, otomotif, IT world, nature, tapi blog ini lebih byk penulis dedikasikan untuk otomotif terutama roda dua
This entry was posted in mobil, Otomotif and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

29 Responses to Tentang Mobil ESEMKA…Pahlawan Pergi Perang Itu Tidak Harus Menang

  1. bapakeValen says:

    saya setuju banget…
    apapun itu, saya tetep dukung anak2 negeri..
    semua butuh proses. gak mungkin langsung berhasil..

  2. uungferi says:

    hadir setujuuuuuuhhhhhhhh

  3. anharvictor says:

    tinggal masalah waktu saja,,, dukungan itu di bumbuhi pencitraan apa ngak oleh semuah pihak,,,

    tapi untuk mobilnya sendiri,,, adalah kemajuan besar,,, langkah ketinggalan bisa di minimalisir,,,

    sehingga kita bisa memeberi sesuatu,,,

  4. asmarantaka says:

    china ada mencopy dlu untuk maju dan bisa mandiri seperti sekarang..kenapa Indonesia ngk??..malu??..kalo malu ngk bakalan maju2 😀

    Disaat Menteri Naik Motor: Helmnya MANA??..Pantesan Generasi Mudanya Ikut2an

  5. cafebiker says:

    tak kiro mio j om :mrgreen:

  6. gogo says:

    kisah si oportunis benar2 kek di film2 kolosal, kisah sehari2 ataupun di komik. tapi pada akhirnya pahlawan sejati akan tetap ada..

    ulasan mantab..

  7. husni says:

    Ane gak punya kuasa untuk menghukum para opportunis… yang bisa ane lakukan cuman mendukung para pahlawan tadi dengan opini positif…

    *Salut buat mobil ESEMKA dan masyarakat yg mendukung-nya…

  8. jape methe says:

    kalaupun proyek mobnas tidak jadi, setidaknya gairah anak smk utk belajar dan tanggapan masyarakat umum cukup bagus. sekarang pasti siswa di smk juga bangga hasil kerjanya diperhatikan (minimal diberitakan) daripada mereka sekolah tanpa motivasi hanya ngejar lulus terus dpt ijazah pastinya jauh lebih baik seperti sekarang ini.
    soal pencitraan atau apalah ga usah diributin, ada tdk ada program ini namanya politikus pasti perlu pencitraan, lha wong motor yg jelas dibutuhkan saja kalau tdk diiklankan juga tdk laku, apalagi politikus. Lumrah bin wajar

  9. aazat says:

    maju terus pantang mundur,,,,,,,,,,,,,, hidup ESMKA,,,,,, hidup INDONESIA,,,,,,,,,,, aku bantu dengan doa ya,,,,

  10. saya dukung, maju terus otomotif nasional. SMK Bisaaaa, udah kemaren ding nulisnya http://triyantobanyumasan.wordpress.com/2012/01/09/tetap-dukung-kiatesemka-smk-bisaaaaa/

  11. Maskur says:

    mulai dari yang kecil

  12. unta besi says:

    Maju terus, saatnya karya anak bangsa bangkit, selayaknya pemerintah, dpr dan seluruh komponen bangsa (termasuk bogger) mendukung semangat swadesi, semangat menggunakan produk karya anak bangsa sendiri. Kalo ketemu oportunis, antek antek ATPM pingin rasane ngaploki cangkeme.

    • boerhunt says:

      Kalo atpm rasanya sikapnya jelas, dan wajar sih namanya jg bisnis, tp yg sy mksud spt ilustrasi di perang itu, jd jgn sampe pihak2 yg kritis dgn jujur, dicampuri dgn para penebar pesimisme, masih mendinglah pihak2 yg menumpang demi pencitraan drpd penebar pesimisme..IMHO

  13. Jhon says:

    Tak bantu support lewat doa wahai Pemuda pemudi berprestasi…..!!!!
    Ogud yakin suatu hari nanti Mobnas / Motnas akan berjaya & jadi tuan rumah yg handal & disegani oleh
    pejajah jepang fuck….!!!
    Tumben antek2 ATPM jepang FUCK
    gak koar2 menebar pesimisme…!!!
    Mungkin mereka malu buat komen kali..

  14. ya2kzzz says:

    dengan niat pasti ada jalan…pesimis kok pada bangsa sendiri..aneh..
    Mangtaaafff ulasannya.. 🙂

  15. kaji says:

    seng arep tak tulis ,wes ono kabeh nek duwur… nUlis upu maneh jal…nulis kalimat mmotivasi wae lah,

    ” KESUKSESAN BUKAN MASALAH KESEMPATAN,TETAPI MASALAH PILIHAN,BUKAN SESUATU YANG DI TUNGGU TETAPI SESUATU YANG HARUS DI CAPAI”

  16. Pingback: Mobil Esemka Tidak Lolos Emisi ?? Ada Nilai Positif Yang Bisa Diambil « Boerhunt's Blog

Tulisa balasan | Leave a reply