Kalau Dipikir2, Alasan Honda Tidak Jadi Ikut Indoprix 150cc Lebih Masuk Akal

Assalamu’alaikum dan salam sejahtera masbro/mbaksis..

Regulasi final Indoprix 2014 telah resmi dikeluarkan, dan hasilnya menjadi anti klimax bagi seluruh penikmat motorsport, tak terkecuali penulis. Ya, dengan regulasi yang sudah final ini ternyata berimbas pada mundurnya dua pabrikan terbesar di tanah air, yaitu Honda dan Yamaha. (Sementara kita bahas yang 150cc ya, karena justru di kelas ini yang mainstream di tanah air untuk sport)

Tapi untuk Yamaha tidak terlalu bikin kaget para pemirsa, karena sudah jauh-jauh hari menyatakan atau paling tidak mensinyalkan bahwa akan mundur dari ajang ini di kelas 150cc. Yang bikin kaget justru yang sedari awal terlihat antusias untuk mengikuti kelas 150cc, yaitu Honda, ternyata menarik diri. Kira-kira apakah yang membuat Honda menarik diri ? Apakah tentang keselamatan seperti halnya Yamaha ? Ini analisis penulis…

(minjem gambar table regulasi indoprix 2014 dari cak ulidblog.com )

(minjem gambar table regulasi indoprix 2014 dari cak ulidblog.com )

Mari kita simak regulasinya, yaitu yang dilingkari merah (thx cak ulidblog, udah dilingkari hehe).

Dan perhatikan perbandingan bobot motor-motor yang tadinya akan ikut di kelas ini (asumsi NVL, CBSF, FU) pada gambar berikut ini :

Dalam satuan kilogram, minus (-) berarti selisih dari standar minimal regulasi masih kurang. Asumsi bobot rider 55 kg.

Dari data di atas jelas, tampak sekali kerugian di pihak motor sport, terlalu jauh untuk dilakukan pengurangan bobot. Akan berdampak pada kestabilan motor itu sendiri secara signifikan. Mengurangi sekitar 30 kg dari bobot motor dengan bobot asli 130an kg itu sesuatu banget. Belum lagi jika yang akan digunakan adalah motor berfairing seperti CBR150 (lokal) dan R15 (lokal) yang jelas bobotnya akan lebih berat.

Lain cerita dengan underbone seperti Satria FU yang butuh 10 kg lagi untuk memenuhi standar regulasi (160 kg). Permasalahan yang cukup sepele, bisa di motornya, bisa di pengendaranya, suruh makan yang banyak sebelum bertanding hahahaha (kidding).

Dari sini penulis melihat alasan yang lebih masuk akal kenapa Honda menarik diri, yaitu ketika regulasi yang sudah final jelas susah dicapai untuk memenuhi standar secara fair. Yah..maksud penulis lebih masuk akal dibanding Yamaha yang demi alasan keselamatan padahal regulasi belum final. Just My opinion..

And last but not least.. secara logika juga ini ajang yang bukan motor benar-benar premium. Jika motor sport premium ala MotoGP tidak terlalu sulit memenuhi standar dengan bahan-bahan berkualitas wahid yang kuat tapi sangat ringan seperti Titanium. Dan tentu sangat mahal investasinya. Lah ini “cuma” ajang nasional. Iya toh..

Semoga bermanfaat.

Wassalam

*) jika ada kritik, saran, atau masukan, monggo hubungi penulis di nice_guy2208@yahoo.com

About boerhunt

Hanya sekedar ingin menuangkan corat coret, punya hobby olahraga, otomotif, IT world, nature, tapi blog ini lebih byk penulis dedikasikan untuk otomotif terutama roda dua
This entry was posted in Otomotif, Roda Dua and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

25 Responses to Kalau Dipikir2, Alasan Honda Tidak Jadi Ikut Indoprix 150cc Lebih Masuk Akal

  1. ipanase says:

    new vixon di gergaji rangkanya

  2. achmadarif says:

    onda tanpa konfirmasi, diam seribu bahasa, tidak ikut ip 150, ahaem GENTLE??

    pdahal kmarin “mereka” rame2 menjatuhkan image nvl & r15 gara pabrikan gk ikut, nh skrng ada wakil dri product y meski privater, lh ini privater pke cibi2 kagak ada sma sekali, langsung beragumen “diam ahaem (tidak ikut) itu lngkah tepat”

    • boerhunt says:

      Kalo sy lihat dari luar, kedua pihak udah habis2an melobi regulator untuk urusan regulasi, dan pasti urusan bobot jelas jadi salah satu fokus penting yg di lobi, hasil alot, mentok, dgn final regulasi yg dirasa merugikan signifikan, pasti ada yg walkout, persis kyk anggota DPR walk out, alasan (walk out) itu satu hal, cara (gentle apa kagak) itu hal yg lain…sederhananya “alasan bener, caranya kurang etis”

  3. Karis says:

    Tetep saja mau bobot samapun, bebek vs batangan…… buat apa? Apa yg dicari? Kebanggaan? Semu

    http://rideralam.com/2014/04/27/profil-blog-ndas-nya-jatimotoblog-dan-penyuka-touring/

  4. Karis says:

    Tetep saja mau bobot samapun, bebek vs batangan…… buat apa? Apa yg dicari? Kebanggaan? Semu

  5. subaru says:

    kapan honda bikin alasan itu bro? konfirmasi aja engga… ini yang punya blog baik hati bikinin alasan :mrgreen:

    • boerhunt says:

      hehehe.. yg sy mksd bukan sekedar alasannya, tp timingnya, Honda mundur disaat regulasi udah final, artinya.. sy bayangkan dlm penggodogan regulasi itu pasti regulator melibatkan calon peserta, tentu pabrikan H dan Y jg memberikan masukan ttg regulasi, tp kalo dilihat hasil regulasinya jelas ada hal yg merugikan tdk hanya Honda, tp Yamaha juga sbg peserta dr jenis sport, yaitu yg kelihatan mengenai bobot (itu yg sy tangkap), sesuai hitung2an sy di artikel, nah..timing inilah yg menjelaskan tepat tidaknya mundur, krn sptnya mentog, beda kalo belum2 udah mundur pdhl regulasi blom final.. sorry kalo njelimet.. sebetulnya masalahnya penyelenggara gk punya pilihan, krn peserta cuma segitu, yahh.. itu lah akibat market share dikuasai dominan, jd-nya pabrikan lain jg gk punya cukup “kekuatan” utk ikut ajang spt ini šŸ˜¦

      • Busa_tio says:

        Apakah sewaktu bikin regulasi ngga melibatkan pihak pabrikan? Masih ingat kasus regulasi kelas 250 cc dengan “barbelnya”?
        Apakah Yamaha menyatakan tidak ikut balapan sebelum regulasi selesai dibikin, atau sesudah selesai dibikin?
        Setelah kemarin2 pada melecehkan Yamaha karna ngga mau ikut balapan, “PEMBENARAN” itu muncul begitu Honda ngga ikut balapan juga. Seandainya race kemarin Honda ikut, apakah “PEMBENARAN” itu akan muncul? Ataukah masih berupa “KESALAHAN” buat Yamaha karna ngga mau ikut dengan alasan safety? Oh… lutuna…. šŸ˜†

      • boerhunt says:

        Yg jelas kecewa gan, berharap IP150 rame krn kelas mainstream, eh yamaha ngasih sinyal gk ikut lebih awal, pertama krn gk aman, kedua krn indikasi gk siap antara nvl dan r15, blom lg yamaha pusat gk ngijinin nvl tanpa pertimbgan yg diketahui publik, sebagian kesannya mencibir yamaha, krn berharap dgn cibiran bisa panas trus ikut, terus terang kalo ane berharap kelas sport lebih rame, pembalap2 kita loyo di kejuaraan internasional krn lebih sering di bebek, besarnya di kejurnas bebek, spt yg rafid topan bilang dia kesulitan adaptasi dr bebek ke sport, regulasi emg udah februari, tp harusnya pabrikan yg pake sport trus push ke regulator agar balapan sport bisa lebih bicara, nah..justru dgn anggapan bhw regulasi itu melibatkan pabrikan makanya lebih mending mundur di akhir2 drpd di awal2 udah ngasih sinyal gk ikut, dont take it too personal, ini agar rzce sport makin rame utk dunia otomotif nasional

  6. Motor Fairing says:

    regulasi final keluar kapan/tanggal berapa?
    YIMM menyatakan mundur balap sport kapan?
    sirkuit “gak safety” diketahui sejak kapan?
    AHM mundur balap sport kapan?
    YIMM udah nyiapin R15 (paling gak dari launching tim balapnya), AHM udah nyiapin ChiBi?

    kayaknya lima pertanyaan ini belum dijelaskan tapi juragan warung udah bisa menyimpulkan duluan.
    pinter banget.
    ngoahaahahahaaha

Tulisa balasan | Leave a reply