Kenapa (Penjualan) CBR250 Menurun Sebaliknya Ninja250 Naik Signifikan ?

Membaca tulisan masbro faiz yang sangat menarik, yang mencermati persaingan dua motor sport andalan pabrikan Honda dan Kawasaki di tanah air, yaitu CBR250 dan Ninja250, menggelitik penulis untuk memberikan coretan ala kadarnya. (Baca tulisan masbro faiz disini).

Di sini penulis ingin fokuskan pada kenapa tadinya salip-salipan penjualannya kok semester ini CBR250 jauh menurun. Begini..

Kalau kita sedikit mengorek, apa alasan memilih CBR250, bisa penulis sebutkan secara garis besar :

  • karena nama besar Sayap kepak yang didukung 3S paling mumpuni
  • karena kelebihannya seperti ergonomi, lebih irit krn sudah injeksi, lebih enak untuk stop n go, dan lain-lain
  • karena eforia, dalam hal ini penulis memandang sebagian pemilih CBR250 memang menginginkan naik kelas, tapi menunggu pabrikan sayap kepak yang ngeluarin, begitu keluar CBR250, langsung pesan

Poin terakhir memang ada unsur poin pertama, tetapi penulis tekankan pada momen pemilihannya, yang ada unsur emosional dibanding poin pertama yang lebih rasional. Nah kenapa bisa terjadi penurunan?

Penulis mensinyalir ada yang tidak paham ada perbedaan mendasar dimana Ninja250 itu bermesin dua silinder sedangkan CBR250 itu satu silinder. Atau mungkin tahu hanya tidak mengerti apa saja dampak perbedaan itu bagi performa, dan terutama suara exhaust. Percaya gak kalo penulis bilang ada pembeli CBR250 yang mengira dengan membeli CBR250, terus ganti knalpot racing akan mendapatkan suara exhaust yang sama ngebass stereonya dengan Ninja250 hehehe. Percaya gak bahkan ada yang gonta ganti knalpot saking penginnya dapat suara kayak mesin dua silinder ? πŸ˜€

Mau gak mau suara gahar stereo ala Ninja250 bermuffler racing berpengaruh besar pada konsumen. Keterkecele’an ini (istilah opo iki..xixixi) yang mungkin cukup berpengaruh terhadap penurunan signifikan penjualan CBR250 dibanding Ninja250. Terutama bagi mereka yang hanya ikutan eforia, tanpa melihat review dari pemilik yang sudah berpengalaman, tanpa meneliti apa sebenarnya kelebihan CBR250 dibanding kompetitor lain yang sekelas.

Apakah semua begitu (merasa kecele) ? Ya tentu tidak donk. Banyak yang sudah paham beberapa keunggulan CBR250 dengan kekurangannya, dan itu sesuai yang diinginkan. Terutama yang melek internet dan dengan mudah bisa mendapatkan review melalui internet. Seperti beberapa penunggangnya yang penulis kenal. Sudah tahu ganti knalpot racing gak akan mirip mesin dua silinder, tapi dia memilih berdasarkan kelebihan-kelebihan yang sudah diketahui.

Nah..ini yang jadi pe-er bagi sayap kepak, agar CBR250 kembali bisa menunjukkan peningkatan marketnya. Menurut penulis harus dilakukan edukasi yang lebih, jangan sampai ada keterkecele’an seperti yang penulis gambarkan di atas. Kita semua paham, kekecewaan biasanya lebih mudah menular dan memberikan efek. Yang paling dapat dirasakan oleh panca indera untuk dibedakan adalah penglihatan dan pendengaran. Sangat mudah membandingkan (dalam hal ini mana yang lebih merdu suaranya). Dan yang terpenting adalah menonjolkan kelebihannya dengan memberi pemahaman yang benar. Lebih irit itu sesuatu. Mungkin ada yang bilang “beli motor mahal kok takut boros“. Oh salah..itu tergantung, dimana CBR250 sebagai motor sport touring, irit itu sangat perlu. Bayangkan ketika turing jarak jauh pom bensin langka ?? Apalagi CBR250 lebih cocok memakai pertamax (cmiiw). Ya tooh..

Tapi itu semua hanya berdasarkan sudut pandang penulis sebagai konsumen atau pengamat yang awam, memang tidak bisa dipungkiri suara gahar stereo itu sesuatu. πŸ˜€

Semoga bermanfaat.

Wassalam

Jika ada saran, kritik atau masukan, bisa menghubungi penulis di email atau YM : nice_guy2208@yahoo.com

About boerhunt

Hanya sekedar ingin menuangkan corat coret, punya hobby olahraga, otomotif, IT world, nature, tapi blog ini lebih byk penulis dedikasikan untuk otomotif terutama roda dua
This entry was posted in Otomotif, Roda Dua and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

22 Responses to Kenapa (Penjualan) CBR250 Menurun Sebaliknya Ninja250 Naik Signifikan ?

  1. “keterkecelean” hehehe…

    kayaknya paparan di atas mengasumsikan bahwa konsumen CBR 250 itu sama sekali gak mudeng ttg mesin motor yak?
    hmmm..benarkah begitu?

    *penasaran*

    • boerhunt says:

      tidak seperti Ninja, dengan 3S sampe ke pelosok peluang penjualan CBR250 lebih besar sampai ke daerah2, tetapi imbasnya juga peluang konsumen *tidak ngerti mesin* justru lebih besar dibanding Ninja250..dan tentu saja edukasi kurang tersampaikan ke pelosok..terutama yang habis panen langsung beli motor.. πŸ˜€

  2. Gogo says:

    pdhl di Amrik CBR250 mask best motorcyle bwt commuter..
    evaluasi neh buat tim marketing cbr

  3. Aa Ikhwan says:

    padahal di beberapa seri race CBR250 “mengasapi” ninin 250R,..tp itu aja belum cukup untuk strategy market CMIIW πŸ˜€

    • boerhunt says:

      nah itu yg ane maksud a’, pembeli di daerah apa update info itu, yg paling terasa kan indera langsung, tampilan bisa dibilang selera, tapi suara ? jelas kalah lah.. misalkan pemilik CBR250 (anggap aja termasuk yg termakan eforia, yg gk terlalu paham), pas dampingan di lampu merah ama ninin250 yg pake muffler racing..dibleyer2 ya melengos..itu utk yg tdk teredukasi thd produknya..

  4. numpangliwataja says:

    imho CBR kalah penjualan karena
    1. Jmlh Silinder yg pengaruh pada Suara Knalpot (untuk performa saya bilang udah mirip2)
    2. Faktor injeksi, masih banyak yg prefer ke karbu, mungkin agar lebih mudah (dan murah) bila di modifikasi
    3. Faktor Duluan muncul, Ninja sudah lebih dulu muncul sehingga sudah memiliki nama (inget kasus beat yg harus nunggu bertahun2 untuk nyalip penjualan mio yg lebih dahulu muncul)
    4. Pilihan Warna, harus diakui pilihan warna CBR 250 terlalu terbatas dan terlalu elegan, warna silver menurut saya kurang cocok untuk motor sport, warna merahnya juga jelek (masa merah maroon – coba memakai merahnya CBR 150 mungkin lebih baik)
    5. Model, terutama model knalpotnya yg menurut beberapa orang knalpotnya terlihat jelek
    6. Pricing, harga masih terlalu nempel dengan Ninja, jika saja bisa lebih murah 3-5 juta mungkin hasilnya akan lain.

    • boerhunt says:

      Wah mantab ulasannya…Betul..warna jg faktornya..warna CBR250 terutama yg merah kurang eye catching..kurang menggoda utk moto sport, itu kan salah satu yg mudah ditangkap panca indera spt suara knalpot

  5. Pingback: Ninja250 2013, Ancaman (Sangat) Serius Bagi CBR250 « Boerhunt's Blog

  6. anggeranger says:

    bener bro.. sedikit pingin ketawa. intinya adalah rupa dan suara. kalo performa, asal sama2 250 dianggap saja sama. πŸ˜€
    trus juga nama. 3 hal itu yg emang perlu diperhatikan klo jualan motor di indonesia. coz pembeli “gengsi” masih jauh lebih banyak ketimbang pembeli “pintar”. πŸ˜€

  7. oon says:

    intinya tergantung selera, lw hobi irit ya cbr lw ingin yg grng yg ninja. jelas hrga az udh di bedain…. lw cbr pke 2 silinder ya ksian ninja donk kurang peminatnya, udhlh motor yg lrit cuma motor gedenya doank… lw ducati ad 250 dipasar indo ninja juga bkl diuber” kekurangnya. nikmatin yg ad az masbro sesuai hati.

    lw gw sih tetep honda terbaik… lw honda dirncang boros bbm ya bukn honda donk namanya,

  8. maz says:

    dulu gw penggemar honda, dua kali pake gl pro baru dan tiga kali pake tiger baru(yg terakhir tiger revo 2008). tapi sekarang gw sudah beralih ke ninja 250 tau kenapa? karena honda sok eksklusif dan suka sekali gonta ganti casing dengan jeroan lama dan tekhnologi jadul, buat gw itu pembodohan. tapi gw yakin buat honda ga ada artinya kehilangan satu penggemar beratnya macam gw nie.

Tulisa balasan | Leave a reply