Bukan Hanya SDM, Melainkan Unsur M Lain Yang Kudu Dibenahi BAI

Malem bro…lg BT bro,motor ane masuk bengkel udh ampir 2minggu.gara beresnya ngk beres,pas motor ane service besar….gw liat sendiri ring piston,ma blok siliender masih bagus ngk ada cacat,eh dapet 4 hari motor ane malah ngasep…..kayak asep sate,cepet2 besoknya gw bw kebengkel lg.dibuka lah tu ma mekanicnya yang ada malah silinder blok ane ma pistonny pada lecet semua….abis lha sudah riwayat simerah….bro.Mana barang yg dibutuhin kosong lg dipusat kudu indent dl dari INDIA…(–cutted–)

Untuk kesekian kalinya penulis membaca keluhan konsumen Pulsar, bukan karena motornya yang dikeluhkan (secara motor gpp), melainkan justru karena kesalahan mekanik (Beres) yang menjadi sumber masalah. Dan sudah merupakan rahasia umum bagi Pulsar Rider (termasuk penulis) ada mekanik favorit di tiap-tiap bengkel resmi. (Sebagian) beranggapan, kalau bukan mekanik favoritnya, dia mending servis lain hari saja atau ke bengkel resmi lain yang juga ada mekanik favoritnya. (Sebenarnya ini bukan monopoli pemain baru seperti Bajaj, pemain lama juga sama, hanya saja dengan banyaknya bengkel yang ada, dan didukung oleh bengkel umum, masalah ini jadi minor bagi pemain lama).

Bagi penulis di tiap bengkel ada mekanik yang handal memang bagus, tetapi secara keseluruhan, mengandalkan mekanik tertentu justru merupakan bumerang bagi konsumen maupun bengkel yang bersangkutan. Ada yang salah yang harus dibenahi.

Menyambung judul diatas, ada unsur M lain yang sangat perlu dibenahi, selain 3M yang lain (Man, Machine, Methode). Yaitu Methode. Dan berbicara Methode, tidak lain dan tidak bukan berkaitan dengan Standar Mutu.

Sebagai penyedia servis (dalam hal ini servis kendaraan) terhadap produknya, sudah sepatutnya BAI mempersiapkan standar mutu pelayanan pada bengkel-bengkel resmi Bajaj dengan baik, sehingga hal-hal seperti keluhan diatas bisa diminimalisir.

Dalam pandangan penulis – just IMHO, penulis sederhanakan dari berbagai materi yang pernah penulis dapatkan yang sudah mengendap diotak 😀  – :

ada 3 hal penting menyangkut Standar Mutu Pelayanan, yaitu :

  • Apakah sudah ada standar mutu yang ditetapkan dalam hal service, seperti SOP (Standar Operational Procedur) dll, tentunya SOP untuk konsumen berbeda dengan yang dimiliki mekanik.
  • Jika sudah ada, apakah standar mutu pelayanan itu telah diterapkan dengan benar dalam aplikasi/operosional
  • Apakah standar mutu yang ada secara berkala dikendalikan ? Dalam arti, diperbaharui jika menemukan anomali-anomali dilapangan. Standar Mutu bukanlah Kitab Suci, sehingga masih sangat mungkin untuk diperbaiki/dikoreksi

Untuk poin pertama, penulis yakin, perusahaan sebesar Bajaj Auto yang telah memproduksi kendaraan roda dua dalam hitungan jutaan per tahun dalam skala penjualan global, tidak mungkin tidak memiliki standar mutu, terutama pelayanan (dalam hal ini standar service). Pasti punya. Dan BAI sudah pasti pula tinggal menerjemahkan dan menjadikan standar mutu dari Principal di India sebagai acuan dasar untuk konsumen Indonesia.

Poin kedua lah yang mungkin menurut penulis yang bisa jadi penyebab masalah-masalah seperti keluhan diatas. Standar (mutu) service yang sudah ada dari Pabrikan tidak dijalankan sebagaimana mestinya oleh mekanik bengkel (Beres). Oleh sebab itu yang berlaku hanya berdasarkan pengalaman mekanik.

Memang semua mekanik pasti telah mendapatkan pelatihan/training, tetapi berdasarkan banyak pengalaman, termasuk penulis sendiri, pelatihan hanya mendapat porsi yg tidak banyak dalam hal seperti ini. Kemampuan trouble shooting yang sangat dibutuhkan dalam hal servis kendaraan, lebih banyak didapatkan dari pengalaman. Untuk membantu hal tersebut, maka dibutuhkan Standar Operasional yang merupakan bagian dari Standar Mutu, karena sudah lazim dalam Standar Operasional sudah mencakup troubleshooting-nya. Nah..apakah ini sudah diterapkan dengan benar ke semua bengkel resmi ?

Kreasi Beres yang patut dpt acungan jempol. Tapi..bukan itu yg paling penting bagi konsumen..(gambar diatas hanya sebagai contoh, tidak berkaitan dengan masalah-masalah diatas)

Tetapi sebagai konsumen awam, penulis, dan mungkin sebagian konsumen menduga, bengkel-bengkel resmi yang ada (seperti kebanyakan semua pabrikan) bukan Subsidairy atau anak perusahaan dari BAI sebagai principal, melainkan hanya berpola kerjasama..CMIIW. Dengan kondisi itu BAI tidak memiliki kewenangan penuh untuk mengontrol Quality of Service masing-masing Beres. Tetapi penulis ingin menekankan bahwa permasalahan ini sangat penting. Jangan sampai konsumen jadi korban karena kelalaian mekanik.

Dan poin ketiga, penulis yakin secara global Bajaj telah memiliki konsepnya. Dan penulis juga yakin BAI pun sudah dengan mudah mengadopsinya.

Tetapi lepas dari semua hal diatas, penulis memberikan applaus dan apresiasi yang sangat baik buat BAI atas responnya yang cepat dalam menanggapi keluhan. Sebagian biker yang Pulsarnya bermasalah tidak beres-beres (krn sparepart yang inden misalnya), melayangkan surat komplain ke BAI. Dan luar biasa, hari itu juga langsung mendapat respon dari BAI, dengan disertai solusi, at least kepastian penanganannya atau jalan keluarnya (dengan lebih cepat). Hanya saja yang jadi pertanyaan, apakah harus seperti itu agar solusi bisa dicarikan dengan cepat ?

Yah..semoga saja ada perbaikan ke depannya, terutama penanganan di beres-beres yang ada. Karena nampaknya sudah banyak mekanik non beres yang sudah bisa menangani permasalah-permasalahan Pulsar. Jika tidak segera berbenah, bisa jadi konsumen Pulsar justru akan lebih banyak ke mekanik/bengkel umum. Tentu ini akan merugikan bengkel resmi sendiri bukan..

Semoga artikel kecil ini bermanfaat dan mohon maaf bila ada yang tidak/kurang berkenan.

Salam.

Jika ada saran, kritik atau masukan, bisa menghubungi penulis di email atau YM : nice_guy2208@yahoo.com

About boerhunt

Hanya sekedar ingin menuangkan corat coret, punya hobby olahraga, otomotif, IT world, nature, tapi blog ini lebih byk penulis dedikasikan untuk otomotif terutama roda dua
This entry was posted in Otomotif, Roda Dua and tagged , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

19 Responses to Bukan Hanya SDM, Melainkan Unsur M Lain Yang Kudu Dibenahi BAI

  1. uungferi says:

    pertamax kah,….

  2. ariz168 says:

    oCE…
    Nih juga yg bikin ane masih mikir2 mo beli pulsar………….
    Semoga di kemudian hari segera diperbaiki oleh BAI……….

    • boerhunt says:

      Sudah mulai bermunculan masbro mekanik2 umum yg udah bisa nanganin pulsar, bisa jd alternatif, sebetulnya gk semua kok menghawatirkan, hampir disetiap beres ada mekanik handal yg bisa diandalin, asal kita tahu aja yg bisa nanganin

  3. Tulus Budi says:

    BAI, produk bagus pelayanan memble………

  4. nanared says:

    rasanya bukan hanya BAI yang perlu membenahi M terakhir bro,ATPM mapan yang puluhan tahun pun perlu membenahi ini,dan bukan rahasia umum pula kalo hal yang sama masih kita dapat di BeRes mapan
    ide bagus mas

  5. sabbath son says:

    buset dah! Ngawur emang mayoritas mekanik bajaj,udah brp km bro servis besar? Pies sy br 20rb an km,hampir 2 tahun krn pies generasi awal. Wah repot jg kl mesti ngalamin ky bro,masukin kompas aj biar bai lbh melek!

    • boerhunt says:

      Cari tahu dulu aja masbro, mana mekanik2 yg bagus di beres, tanya ke temen2, nah pas mau servis besar minta dia yg nanganin, kita punya hak utk milih kok, kejadian itu bukan motor ane, ane jg blm wktnya servis besar, ada lg yg sampe ngirim email ke BAI, akhirnya dia dipinjemin motor ama yg punya bengkel (beres lain) trus motornya dirawat intensif, bagus sih responnya cepat, tp masak ya hrs selalu lgs email ke BAI

  6. helz-mee ghazie says:

    didaerah sini (jatim) ada mekanik yang buat kesalahan sepele yang sangat merugikan. ada sodara temen ane yg bw pulsarnya ke beres krn starternya gak berfungsi. ama mekaniknya disuruh ganti bcu dgn harga 400an, setelah bcu baru dipasang tetep gak bisa. akhire disuruh beli aki baru dgn harga 200an. beres deh masalahnya….but setelah dicek dirumah, ternyata masalah sebenarnya adalah aki cm perlu di charge aja. BCU yang dibilang rusak ternyata masih NORMAL. mau ngeklaim kerugian krn dah ngluarin duit 600an krn ketololan mekanik jg ditolak, pihak dealer cm mau bantuin jualin BCU yg dah jd second itu aja.

    di beres ini pula temen ane jg pulsarnya dapet masalah gara2 mekanik. bayangin, ada baut2 di jeroan kopling LUPA dikencengin, akhire ada yg lepas n nabrak kalternya.

    • boerhunt says:

      Weleh..cuma masalah sepele uang melayang, itu kan trouble shooting yg gk bagus, ane yakin kalo mekanik2 yg udah pengalaman di beres bisa ngenalin, mekanik baru kyknya itu masbro, kalo ada prosedur yg jelas (ane yakin ada tp tdk diterapkan) terutama troubleshooting pasti gk akan kejadian spt itu walo mekaniknya masih baru

  7. Pingback: Alhamdulillah..Kasus Kesalahan Mekanik (Artikel Sebelumnya) Telah Close « Boerhunt's Blog

  8. Kalo menurutku om, Standar Mutu BERES udah bagus. kalo dari tulisan itu sih menurutku MAN-nya yang harusnya dibenerin. kalo gak, sampe kapan pun gak akan beres kalo servis di BERES.

    • boerhunt says:

      ane jg yakin kok om, pasti ada standar mutu yg udah bagus (poin 1) masalahnya pengawasan bgmn standar mutu itu diterapkan tergantung dr Beres masing2..

Tulisa balasan | Leave a reply