Ini Kisahku Dengan Roda Dua, Bagaimana Dengan Anda ? (Bagian I)

Pertama kali mengenal yang namanya roda dua (tentunya mengendarai), tidak berbeda dengan orang lain (kebanyakan). Yaitu dimulai dengan roda dua tak bermesin, alias sepeda pancal atau sepeda engkol atau sepeda othel atau pit 😀 . Jaman penulis masih kecil, hanya ada 2 jenis sepeda pancal, yaitu sepeda jengki dan sepeda mini. Sepeda jengki pun terbagi dua sepeda jengki cowok dan sepeda jengki cewek.

Ini namanya sepeda Jengki (cowok), (dicomot dari sepedaonthellawas.blogspot com)

nah kalo ini sepeda Jengki cewek, cirinya sudah jelas kan dibanding yang cowok 😀

kalo ini namanya sepeda mini

Sudah ada sih sepeda BMX dan sepeda Balap, hanya saja tidak merakyat, dan yang punya hanya orang-orang kaya. Maklumlah kota kecil.

Pertama kali belajar naik sepeda, penulis langsung pakai sepeda jengki cewek, kebetulan hanya itu yang keluarga penulis punya, yang sehari-hari dipakai oleh kakak. Waktu itu masih kelas 3-4 SD. Dan belajar sendiri ! Caranya dengan menuntun sepeda sampai di tanjakan, turunnya dinaikin, berulang-ulang sampai bisa. Hehehe..dijamin bbrp kali jatuh. Itu kisahku dengan sepeda onthel..bagaimana dengan anda ?

Dan selanjutnya dengan roda dua bermesin, alias motor. Keinginan mengendarai motor sudah ada sejak kelas 5-6. Mungkin sebagian anak seumuran penulis waktu itu pengen naik motor karena pengen gaya. Tapi tidak dengan penulis. Penulis pengen ngendarai motor karena memang pengen, pengen ngerasain sensasinya. Mau dibilang gaya atau tidak terserah apa kata orang, yang penting pengen mengendarai sepedah mongtor.. :D. Dan yang pengen sekali penulis kendarai ketika itu ada motor legendanya Honda, yaitu Honda C-70. Karena mungil sepertinya mudah dipakai latihan. Sayangnya ortu hanya punya vespa (kongo, yanga masih bulet semua tutup mesin dan bagasi samping) yang sama sekali tidak menarik bagi penulis. Yah akhirnya hanya bisa ngeliatin orang doank sambil ngecess.. :D.

Tidak lama penulis lepas dari Sekolah Dasar, Bapak membelikan motor bekas Suzuki bebek FR-80 untuk dipakai kakak kuliah. Nah..kesempatan.. entah kapan mulainya belajar penulis lupa, yang inget sudah mahir berkendara motor kelas 2 SMP. Alay baru lahir.. hahaha.. Untungnya kakak ane cukup pelit minjemin motor, gak ngebolehin berkendara kecuali untuk belajar doank, bukan di jalan raya.

Di usia itu motor yang menurut penulis paling diidamkan adalah GL100. Riding dan suara kenalpotnya bener2 laki. Kebetulan kakak (pertama) pernah bawa GL 100 ke rumah selama seminggu. Rupanya kakak pengen beli motor itu yang memang lagi dijual. Tetapi entah kenapa akhirnya malah ambil Vespa P150 S. Itu sebelum beli Suzuki FR 80 buat kakak ketiga.

Nah..bagaimana penulis bisa mengendarai motor untuk harian, kita sambung tulisan berikutnya..

(bersambung)

Jika ada saran, kritik atau masukan, bisa menghubungi penulis di email atau YM : nice_guy2208@yahoo.com

About boerhunt

Hanya sekedar ingin menuangkan corat coret, punya hobby olahraga, otomotif, IT world, nature, tapi blog ini lebih byk penulis dedikasikan untuk otomotif terutama roda dua
This entry was posted in Otomotif, Roda Dua and tagged , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Tulisa balasan | Leave a reply