Rendahnya Tingkat Kesadaran Masy. akan 3K (Keamanan dan Keselamatan Kerja)

Hari ini kebetulan ada acara nyangkul bersama dengan teman2, yang tentu saja akan dilanjut buka bersama dan bla bla bla..

Pagi-pagi langsung menyiapkan mobil. Maklum, udah setahun lebih suka memakai motor, jadi jarang dipakai. Malah terkadang sebulan lebih mobil tidak dipakai hanya dipanasi saja.

Langkah pertama tentu saja, mencuci mobil :D. Debunya bujubuneng…jadi belang belonteng. Dipakai terakhir sebelum bulan puasa.

Nah ketika nyuci, keliatan kalau selang kenalpot turun banget bagian tengahnya.. Jarak dari tanah kira2 12 cm. 1 petak keramik yang paling kecil lah. Padahal ban sudah pakai yang tebal, ukuran 55. Wah..gawat ini, poldur di Bandung ganas-ganas. Dan lagi tanpa poldur pun udah bolong-bolong kalau kita lewat jalan kecil perumahan, ditambah lagi polisi tidur. Memang pernah waktu mundur nabrak pembatas yang tidak keliatan, dan tingginya pas banget dengan kenalpot yang posisinya lebih rendah dari bemper belakang. Tapi wkt tidak apa-apa. Ternyata sekarang jadi Turun Berok. :D. Berhubung siang (agak sorean) mau dipakai, terpaksa langsung mencari tukang las (kenalpot).

Singkat cerita sudah dapat tempatnya las-nya dan si mas tukang las bilang kalau peredam belakang udah perlu diganti. Sebetulnya masih gak terlalu parah sih, IMHO. Baru 2 tahunan ganti. Tapi kalau dilihat tempat las-nya sepi, gpp lah, itung-itung nambah penghasilan si mas menjelang lebaran.

Akhirnya dikerjainlah perbaikan dan penggantian peredam knalpotnya.

Selama pengerjaan itu ada yang membuat saya prihatin. Si Mas sering banget batuk-batuk. Terutama ketika di kolong tempat las-lasan. Sontak pikiran saya langsung berjalan. Sepertinya selama ini si Mas kurang memperhatikan tingkat keselamatan dan keamanan kerja selama melakukan pekerjaannya. Menurut saya untuk pengerjaan las, yang perlu dilengkapi adalah kaca mata (khusus las), masker (seharusnya jadi satu dengan kaca mata, dan sarung tangan. Itu sekilas dari saya yang awam, mungkin ada pembaca yang lebih tahu detilnya.

Nah..si Mas ini hanya memakai kaca mata saja. Padahal masker itu juga sangat penting, mengingat di dalam kolong itu asap hasil karbit dan pemanasan logam sangat berbahaya bagi paru-paru. Itu bisa dilihat dari batuk-batuknya.

Bayangkan masbro/mbaksist, di kolong yang sesempit itu asap terkonsentrasi, oksigen "mengalah", dihirup si tukang las .. 😦

Ini gas beracun paklek, baik sebelum pembakaran maupun hasil pembakaran, mana yang lebih bahaya saya tidak tahu, POKOKNYA BAHAYA !

Saya pribadi paham kenapa si Mas tukang las itu hanya memakai kaca mata (itu pun kadang2 gk dipasang), sementara masker tidak dipakai, atau malah tidak disiapkan ?? Kaca mata diperhatikan untuk dipakai, karena sudah banyak yang mengalami kecelakaan pada matanya ketika me-las tanpa kaca mata. Ada dampak langsung yang nyata, sementara untuk masker, biasanya dampaknya setelah dalam waktu yang cukup lama. Bertahun-tahun. Makanya – berdasarkan pengalaman saya – ketika mengingatkan hal-hal seperti pada seorang pekerja, pasti jawabnya “Ah gpp mas, sudah biasa kok..”  Glodaakkk…!!! Lha itu malah lebih parah. Saya lebih seneng kalau jawaban dia itu “Ah..sesekali aja kok mas, biasanya juga pakai”

Untuk itulah saya pribadi menghimbau, kepada pemilik usaha seperti ini, untuk lebih menekan pekerjanya agar memperhatikan banget tentang masalah ini. Minimal masker biasa yang paling tidak bisa menyaring asap sehingga tidak secara langsung. Karena kalau kita sebagai konsumen yang mengingatkan, biasanya dan hampir pasti jawabannya seperti di atas. Nggak ngefek. Wajar memang, karena dampak tanpa masker ini bersifat jangka panjang.

Mudah-mudahan tulisan singkat saya ini bermanfaat, dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Salam

About boerhunt

Hanya sekedar ingin menuangkan corat coret, punya hobby olahraga, otomotif, IT world, nature, tapi blog ini lebih byk penulis dedikasikan untuk otomotif terutama roda dua
This entry was posted in mobil, Otomotif and tagged , . Bookmark the permalink.

11 Responses to Rendahnya Tingkat Kesadaran Masy. akan 3K (Keamanan dan Keselamatan Kerja)

  1. ipanase says:

    mengerikan, otak bisa kehabisan o2 trus ………………………………………….

    • boerhunt says:

      Kalo otak mungkin efeknya langsung pingsan bro, tp yang lama dan bisa bertahun2 itu yg gawat, paru2 bisa bolong tanpa kita sadari..ane aja miris denger batuknya..

  2. vita calisa says:

    Tuhan emang menentukan nyawa manusia, tapi kalo manusia itu berusaha, tuhan bakalan berfikir memperpanjang kontrak kita.

    • boerhunt says:

      kalo saya mikirnya gini, umur mungkin sudah pasti, tapi dengan menjaga kesehatan, kita tidak menghabiskan umur dgn kondisi sakit2an.. mudah2an…

  3. Kidu says:

    K3 –> keselamatan dan kesehatan kerja.
    UU NO.1 TAHUN 70

  4. Kidu says:

    Blm ada uu pengganti bro.silahkan d googling.karena ud bosan saya membahas di diklat ketenagakerjaan kmaren.
    Salam kenal bro.

    • boerhunt says:

      Good job bro udah konsisten mengingatkan pentingnya K3, tetapi sptnya bagi sebagian pekerja himbauan kurang mempan, butuh sebuah perintah, nah jika yg begitu manajemen lah yg punya tanggung jwb menjadikan unsur K3 sbg aturan yg hrs dipatuhi..
      Salam juga masbro

  5. Kidu says:

    pekerja diwajibkan untuk memakai apd (alat pelindung diri) yg sesuai SNI.

Tulisa balasan | Leave a reply