MotoGP : Kenapa Banyak Pembalap Suka Menurunkan Kakinya Saat Tikungan ? Sedikit Tambahan Analisa

Menarik sekali membaca tulisan bro Reza Fahlevi dalam blog-nya Kenapa Pembalap Suka Menurunkan Kakinya ?

Seperti yang kita tahu, kebiasaan ini dimunculkan pertama oleh Pembalap MotoGP yang sudah pernah Juara Dunia di 2 era berbeda, era 2 tak (GP500) dan era 4 tak (MotoGP), dan masih aktif hingga sekarang. Siapa lagi jika bukan Valentino “The Doctor” Rossi.

courtesy of MotoGP.com

courtesy of MotoGP.com

Ada 2 kubu yang berseberangan, yang pertama yang percaya bahwa menurunkan kaki akan berpengaruh pada center of gravity pada keseluruhan motor dan rider, sedang yang kedua yang bilang tidak ada pengaruh. Mana yang lebih benar ?

Menurut hemat penulis (saya pribadi maksudnya), jelas ada pengaruh terhadap center of gravity dengan menurunkan kaki, atau lebih tepatnya penulis sebut melebarkan kaki. Dengan kecepatan rata-rata 200 kmpj, tentu sangat besar momentum yang dihasilkan. Dan pada titik ini jelas pula perubahan center of gravity akan berpengaruh besar pada kestabilan motor, karena dengan belok akan terjadi perubahan arah gaya.

Tidak benar dengan bobot kaki hanya 14 kg TIDAK AKAN berpengaruh besar. kenapa ? Ada analoginya. Masbro/mbaksist pernah atau sering nonton tv tentang binatang tercepat di bumi ? Ya, cheetah, yang sering ditayangkan di Animal Planet atau National Geografic. Menurut para ahli, alasan kenapa Cheetah mampu berbelok tanpa menurunkan kecepatannya, adalah karena ada ekornya yang mampu menyeimbangkan tubuhnya ketika berbelok. Nah coba kita amati, berapa sih berat ekor Cheetah dibanding tubuhnya ? Jelas kecil. Belum lagi posisi pangkal ada di ekornya, seharusnya tidak lebih berpengaruh terhadap center of grafity dibanding sebuah kaki yang berada tidak pada center (seperti pada pembalap).

Ekor Cheetah sangat berpengaruh dalam perubahan arah lari sang cheetah

Ekor Cheetah sangat berpengaruh dalam perubahan arah lari sang cheetah, akan tegak keatas jika mengerem, ke kiri atau ke kanan ketika merubah arah berlari si cheetah

Alasan lainnya adalah, sejak dilakukan pertama kali oleh The Doctor, ternyata banyak pembalap yang mengikuti tren-nya. Tentu bukan tanpa alasan. Pasti para pembalap itu merasakan perbedaannya dengan menurunkan kakinya di saat belok.

Yang sangat menarik menurut penulis adalah apa yang dikatakan The Doctor “Aku tak tahu kenapa aku mulai melakukannya sampai saat ini. Tapi akupun tak tahu kenapa pembalap lain melakukannya juga”.

Yeahh.. menurut penulis sih mungkin mereka tidak terlalu berpikir kenapa, karena yang jelas mereka sebelum race pasti telah melakukan test berulang-ulang. Bisa puluhan kali bahkan bisa ratusan kali sebelum race. Entah itu mengenai motornya atau sirkuit yang akan ditempati ajang race. Dalam masa latihan atau test tentu telah mencoba berbagai trik dan gaya. Dan hasilnya hanya mereka (pembalap) yang merasakan. Hingga mereka menemukan ternyata menurunkan kaki mempermudah dalam late braking. Just IMHO 🙂

Semoga bermanfaat

Wassalam

About boerhunt

Hanya sekedar ingin menuangkan corat coret, punya hobby olahraga, otomotif, IT world, nature, tapi blog ini lebih byk penulis dedikasikan untuk otomotif terutama roda dua
This entry was posted in Roda Dua, Unik & lucu and tagged , , , . Bookmark the permalink.

28 Responses to MotoGP : Kenapa Banyak Pembalap Suka Menurunkan Kakinya Saat Tikungan ? Sedikit Tambahan Analisa

  1. rusman says:

    jadi tren

  2. sieppp… betull… kaki sebagai media penyeimbang 😀
    wkwkwkw…………….ingat masa kecil deng 😀

    YMMF “Yamaha Mio Music Fest…” Kompetisi music yang patut anda coba…!!!

  3. ipanase says:

    kata mbah dukun
    saat naik motor2 gila kek gitu susah untuk mengeluarkan kaki model2 gitu, nekat malah bahaya, jadi ga semua bisa gitu, hehehe

    • boerhunt says:

      mungkin saja, mungkin pengalaman tiap2 orang berbeda, krn toh bagi pembalap aslinya itu sdh dicoba berulang2, dan mungkin juga diingat, tdk setiap org bisa menjajal mesin alien motogp dalam race dan kecepatan yg diraih seperti pembalap2 itu, apalagi kalo diitung secara fisika, mencobanya dgn bobot motor berbeda tentu akan beda hasilnya, yg ane maksud motoGP itu motor yg utk ukurannya termasuk sangat ringan, bayangkan utk regulasi saat ini “hanya” 160 kg min (yg tentunya pabrikan gk mau lebih berat dari itu, kalo bisa sama), kalo menggunakan motor utk produk resmi tentu beda, krn ini bicara Momentum yg rumus = massa (m) x kecepatan (v), hemat saya sih, yg bisa menjawab berpengaruh apa tidak tentu yg sudah mencoba motor dgn karakteristik yg sama (motor alien MotoGP) dalam kecepatan yg sama dan sama2 latebraking spt yg mrk (para pembalap) lakukan, yg sy tulis hanya analoginya saja di alam bebas spt cheetah dgn ekornya

    • boerhunt says:

      di tulisan mas iwb yg Ternyat Simoncelli 1 Perguruan Sama Rossi juga disebutkan, rossi berganti gaya ini karena karakteristik mesin yg berbeda dr 990cc ke 800cc, namanya juga The Doctor, selalu bereksperimen, makanya dia bisa tetap eksis dr mulai era 500cc 2 tak hingga skrg 😀

  4. Aa Ikhwan says:

    pegel mungkin :mrgreen:

  5. orong-orong says:

    untuk ngasih tahu yang belakang bahwa mau belok

    Produk Yamaha Filipina

  6. megalodon150 says:

    kalo anak celub yg nurunin kaki buat ngehalau pengendara di depan gimana tuh analisanya ? hehe

    • boerhunt says:

      Itu yg salah kaprah bagi yg melakukan itu, pdhl tujuan awalnya bukan utk itu, melainkan utk ngasih tau yg belakang kalo ada rintangan di depan, misalnya ada lubang, ada kayu melintang ke jln, ada kendaraan yg parkir di lengkungan jln yg kurang terlihat, kyk gitu gk bisa pake sein, krn nanti artinya dikira belok kanan/kiri, kondisi rombongan pasti tidak bebas jarak pandangnya, sygnya itu digunakan utk tujuan lain

  7. wijaya11 says:

    rossinnya sendiri ga tau.. apakah rossi sama seperti cheetah?? reflek..

    Old Vixion Sampai Sekarang Ternyata Masih Banyak Di Gemari???

    • boerhunt says:

      Apalagi cheetah, ditanya kenapa ekornya tegak kalo brenti berlari, pasti gk bs jwb, krn naluri, nah itu kerjaannya tukang insinyur di motogp :-), tp itu juga penjelasan Mike Doohan dgn cara itu Rossi memangkas wkt pengereman lebih akhir dibaning yg lain, knp rossi jwb gitu ? Wjarlah itu trademark doi di motogp, gk mw ditiru kali kalo ternyata ada manfaat 🙂

  8. Ridwan says:

    Pasti pernah coba coba latihan motocross, di terapkan di motoGP….kok enak ya, dan terus begitu ditikungan tertentu/kecepatan tertentu.

  9. Lira says:

    Mungkin tren, untuk keseimbangan dan relaksasi kaki 😀

  10. mantab tenan kang..!
    Penjelasanya gamblang..
    tambah wawasan nih …xixixi

  11. endoe says:

    JAngan di Coba di jakarta… Kaki lo Bisa patah Berkeping2 krn banyak Lobang dan Polisi Molor :v

  12. Pingback: Fungsi Turun Kaki Pembalap MotoGP – RPMSUPER.COM

  13. Pingback: Fungsi Turun Kaki Pembalap MotoGP - RPMSUPER.COMRPMSUPER.COM

Tulisa balasan | Leave a reply