Congratulation, Garuda Indonesia Meraih Predikat Bintang 5 Dari Skytrax !

Assalamu’alaikum dan salam sejahtera masbro/mbaksis

Sungguh suatu yang membanggakan, ketika salah satu maskapai nasional kita mampu meraih pencapaian yang cukup sulit ini. Di antara 200 penerbangan di dunia yang mendapat predikat bintang 5, hanya 7 maskapai yang mampu meraih predikat ini. Dan salah satunya ada Garuda Indonesia. Enam maskapai yang lain adalah Qatar Airways, Singapore Airlines, Cathay Pacific Airways, Hainan Airlines, Asiana Airlines, All Nippon Airways.

skytrax-garuda

Sekilas Tentang Skytrax

Tidak valid rasanya jika tidak menengok sebentar apa itu Skytrax.

Skytrax adalah perusahaan konsultan Britania Raya yang melakukan riset mengenai maskapai penerbangan. Perusahaan ini melakukan survei untuk menentukan maskapai, bandar udara, hiburan dalam pesawat, staff, dan elemen perjalanan udara terbaik lainnya. Selain survei ini, Skytrax juga memiliki forum maskapai penerbangan tempat penumpang pesawat dapat memberikan ulasan untuk dilihat oleh calon penumpang lain. Skytrax juga dikenal dengan Penghargaan Maspakai Dunia dan Penghargaan Bandar Udara Dunia tahunan.

Riset Skytrax juga pernah dipakai oleh pemerintah Britania Raya dalam membuat peraturan transportasi udara, misalnya oleh House of Lords Select Committee mengenai Science and Technology’s Fifth Report.

(sumber : wikipedia)

Selain itu review yang dihimpun oleh Skytrax baik melalui para penumpang di seluruh dunia, maupun melalui pakar Skytrax sendiri, menjadi acuan bagi banyak penumpuang di seluruh dunia dalam menentukan maskapai apa yang akan mereka gunakan. Singkatnya mereka menjadi sumber acuan.

Sejarah (Hitam) Maskapai Indonesia

Mungkin bagi masbro/mbaksis yang sedikit mengikuti perkembangan dunia transportasi motor mabur di tanah air ini, ada yang bisa dibilang sebagai sejarah hitam dalam perjalanannya. Masih ingat ketika Adam Air hilang di perairan dekat Sulawesi dan Kalimantan. Kejadian kelam ini ternyata berbuntut panjang. Setelah akhirnya Adam Air dibekukan, karena terbukti lalai dalam standar keamanan dan keselamatan, juga berbuntut pada seluruh maskapai dalam yang saat itu beroperasi harus diaudit dalam hal standar keamanan dan keselamatan.

Tidak berhenti di situ, yang paling mengguncang dunia penerbangan kita adalah kemudian Uni Eropa melarang seluruh penerbangan yang berasal dari Indonesia untuk terbang ke seluruh Eropa. Hal itu terhitung berlaku mulai 6 Juli 2007. Tentu ini pukulan berat, dari sisi citra terutama. Betapa tidak, seluruh maskapai dari Indonesia masuk dalam daftar hitam larangan terbang ke Uni Eropa.

Usaha Keras Perbaikan Maskapai Indonesia

Namun departemen perhubungan dan pihak-pihak yang terkait dalam penerbangan nasional tidak diam saja menghadapinya. Banyak evaluasi dan perbaikan yang dilakukan. Terutama oleh Managemen Garuda Indonesia. Dan itu terbukti memberikan hasil 3 tahun kemudian. Pada sekitar media Juli 2009, Uni Eropa mencabut larangan terbang 4 maskapai dari Indonesia, yaitu Garuda Indonesia, Mandala Air, PremiAir, dan Airfast.

Namun rupanya sekedar lepas dari daftar hitam larangan terbang di Uni Eropa tidaklah cukup bagi managemen maskapai plat merah tanah air ini. Managemen terus melakukan revolusi perbaikan dengan dicanangkannya Quantum Leap 2011-2015. Dan selama periode tersebut (hingga 2014), Garuda Indonesia sudah banyak mendapatkan penghargaan.

Berikut daftar penghargaan yang mampu diraih oleh Garuda Indonesia :

  • The World’s Most Improved Airline 2010 (Skytrax)
  • Airline Turn Around of The Year 2010 (Center of Asia Pacific Airlines – institusi independen yang menganalisa maskapai dan industri penerbangan yang berkedudukan di Sydney, Australia)
  • The Best International Airline 2012 (Roy Morgan Research, Australia)
  • The World’s Best Regional Airline 2012 (Skytrax – dalam ajang pameran kedirgantaraan “Farnborough Air Show”)
  • The Best Regional Airline in Asia 2012 (Skytrax – dalam ajang pameran kedirgantaraan “Farnborough Air Show”)
  • The World’s Best Economy Class 2013  (Paris Airshow)
  • The World’s Top 10 Airlines (Paris Airshow – peringkat 8)
  • The Best in Region: Asia and Australasia 2013 (Airline Passenger Experience Association (APEX) – Passenger Choice Award 2013)
  • The World’s Best Cabin Crew 2014 (Skytrax – Farnborough Airshow)
  • The World’s Top 10 Airlines (Skytrax – Farnborough Airshow, peringkat 7)
  • Best in Region: Asia and Australasia 2014 (Airline Passenger Experience Association (APEX) – Passenger Choice Award 2014)
  • Dan terakhir sebagai Five Star Rating Of Product And Service Quality oleh Skytrax

Sungguh sebuah kebanggaan bagi kita orang Indonesia. Siapa bilang kita tidak mampu berprestasi secara dunia melalui sebuah perusahaan, bukan sekedar person per person yang dalam banyak hal bisa kita lihat seperti lomba-lomba antar pelajar dan mahasiswa melalui generasi muda kita, yang mampu menjuarai lomba fisika, matematika, atau apalah. Sudah sering kita dengar ada saja yang mampu meraihnya. Tetapi ini lebih dari itu, sebagai sebuah tim, yang dalam hal ini diwakili oleh sebuah perusahaan, kita juga mampu meraih prestasi tinggi ! Apalagi jika melihat kronologisnya, dari maskapai yang masuk daftar hitam, menjadi predikat bintang 5 !

Tapi kalau dipikir-pikir, fakta ini sedikit kontradiktif dengan kehebohan barusan menyangkut kecelakaan AirAsia yang baru lalu. Kontradiktifnya adalah dimana kecelakaan tersebut membuat kementrian perhubungan bereaksi secara heboh (kalau tidak mau dibilang over reaktif menurut penulis). Dengan gegap gempita segera pihak kementerian perhubungan melakukan audit secara menyeluruh seluruh penerbangan dan seluruh bandara beserta kelengkapannya. Padahal penyebab kecelakaannya sendiri sedang dalam penyelidikan, bahkan kotak hitam pun (ketika itu) sebagai kunci sebab kecelakaan bisa ditelusuri belum ditemukan. Langkah heboh ini sedikit banyak memicu kontroversi di kalangan masyarakat, terutama pihak-pihak yang terkait aviasi penerbangan. Sebab sepengamatan penulis, yang sering melihat acara Air Crash Investigation baik di NatGeo, atau Discovery Channel, sebuah kecelakaan tidak serta merta langsung memicu kebijakan baru atau perubahan kebijakan, apalagi ketika penyelidikan penyebab kecelakaan masih samar dan belum diketahui pasti. Penyelidikannya biasanya memakan waktu berbulan-bulan bahkan tahun. Karena jika terlalu cepat mengubah kebijakan, merubah peraturan, ditakutkan dampaknya pada kepentingan penumpang aka konsumen aka masyarakat, padahal seharusnya perubahan itu didasarkan pada sebab kecelakaan yang memicu perubahan kebijakan, agar kecelakaan yang sama tidak terjadi. Jika tanpa didasari itu menurut penulis tidak akan tepat sasaran kebijakan itu dirubah.

Tapi ya embohlah.. yang jelas kita patut bangga dengan Garuda Indonesia. Semoga pencapaian ini bisa mengangkat pendapatan Garuda Indonesia yang katanya merugi. Wajarlah.. jer basuki mowo bea.. Apalagi Garuda banyak meremajakan armadanya dengan pesawat-pesawat baru. Tentunya itu investasi jangka panjang yang tidak bisa kembali setahun dua tahun. WE PROUD OF YOU… !

Semoga bermanfaat.

Wassalam

*) jika ada kritik, saran atau masukan silahkan hubungi penulis di nice_guy2208@yahoo.com

About boerhunt

Hanya sekedar ingin menuangkan corat coret, punya hobby olahraga, otomotif, IT world, nature, tapi blog ini lebih byk penulis dedikasikan untuk otomotif terutama roda dua
This entry was posted in Transportasi and tagged , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

2 Responses to Congratulation, Garuda Indonesia Meraih Predikat Bintang 5 Dari Skytrax !

Tulisa balasan | Leave a reply