MotoGP : (Opini, Insiden Sepang) Komentar Lorenzo Bikin Alis Berkerut, Pedrosa Yang Obyektif, Dan Kemiripan Sepakbola Gajah

Assalamu’alaikum dan salam sejahtera…

Sudah penulis perkirakan, pasti insiden Sepang antara Rossi vs Marquez akan jadi pembicaraan dan perang opini yang sangat panjang, bahkan mungkin hingga musim ini berlanjut musim depan.

Opini boleh-boleh saja, bahkan jika didukung oleh data yang kurang akurat boleh saja, asal tetap rukun, dan menjunjung tinggi sportifitas, ya tohhh.. Hehehehe…

Bagaimana dengan opini  penulis sendiri ?

Hmm.. penulis lebih suka menilainya dari sudut pandang komentar-komentar yang muncul.

Ada komentar yang menarik dari rival Rossi untuk perebutan juara dunia, sekaligus rekan setim-nya sendiri, yaitu Jorge Lorenzo. Berikut petikannya yang dilansir di crash.net :

To be honest I just hear the decision and I don’t think it is a good decision, because he take out Marc and Marc crash and get zero points, but Valentino keeps 16 points,” Lorenzo said in the post-race press conference.

“I think it is unfair and maybe because [of] his name, he can get no points [deducted] this time. I saw [the incident] once. It’s unbelievable; I saw and I didn’t believe – it doesn’t enter my head to do these kind of things, never in my life.”

(sejujurnya saya baru mendengar keputusannya, dan saya pikir keputusan yang bagus, karena dia menyingkirkan Marc dan Marc jatuh dan tanpa poin, tetapi Valentino masih mendapat 16 point.

Saya pikir ini tidak fair dan mungkin karena nama dia, (seharusnya) dia bisa dihilangkan poinnya di race ini. Saya melihat insidennya sekali (rekaman). Tidak bisa dipercaya, Saya lihat dan tidak percaya – tidak terlintas dipikiran saya untuk melakukan hal demikian (spt Rossi menendang), tidak akan pernah dalam hidup saya”

Hmm.. tanpa bermaksud memihak, sepertinya ada yang aneh dengan “protes” Jorge dengan komentarnya tentang insiden itu. Pertama, dia satu tim dengan Rossi, namun terlihat secara emosional dia berpihak pada rekan senegaranya. Dan seolah-olah belum puas kalau kesempatan Rossi juara dunia benar-benar hilang dengan sekaligus menghilangkan poin Rossi di race kali ini sehingga pasti Jorge diuntungkan otomatis jadi Juara dunia. Kedua, yang dia lihat rekamannya hanya sekali, sesuai yang dibilang sendiri (“I saw it once”). Padahal hanya sekali melihat tanpa melihat dari berbagai sudut pandang tentu kurang kuat dalam membuat opini yang fair.

Menurut penulis sih, seharusnya Jorge diam, karena posisi dia sekarang yang diuntungkan dengan penalti yang didapat Rossi akibat insiden tersebut. Sebab dengan komentarnya yang seperti itu, akan membuka opini dan sekaligus menjadi penguat dugaan konspirasi yang telah diperintahkan oleh Dorna untuk menyelidikinya. Sayangnya terlanjur terucap. Disamping itu, dengan komentarnya itu sebetulnya bisa dianggap ketidakrespekan Jorge kepada timnya sendiri, Yamaha Movistar. So… menurut penulis untuk Lorenzo Silent is Gold.

Komentar yang menarik datang dari Pedrosa. Dan menurut penulis komentar lebih obyektif walau juga terlihat menyerang Rossi. Berikut komentarnya :

“Other than that, I think racing is racing and that in the past I say many times we should race more calm. I remember with Marco Simoncelli that we should race more calm because this is MotoGP, the bikes are big, dangerous and we should try to be less aggressive.

“But always Valentino was saying, ‘this is racing and racing is like this and we should fight’. Now, he’s changing his comments to what I was saying before,”

“A little bit contradiction in this moment of what he always said and what he is saying now. Maybe [it is because] tension in the championship is there obviously, but it’s a very learning moment clearly, I’ve never been MotoGP champion and I respect all of the riders, especially Valentino, Marc and Jorge because they are great champions.

(Saya pikir racing adalah racing, dan dari dulu saya berkata, kita harus balapan lebih kalem (tidak terlalu agresif). Saya ingat pernah berkata ttg Simoncelli, bahwa kita harus balapan lebih kalem, karena ini adalah MotoGP, motor besar, berbahaya dan kita seharusnya mengurangi agresifitas saat membalap.

Tetapi Rossi selalu berkata “inilah balapan, balapan adalah seperti ini, dan kita memang harus fight”. Sekarang dia (Rossi) mengubah pendapatnya dari sudah pernah saya ceritakan.

Agak kontradiktif pada saat ini, apa yang sering Rossi katakan dengan apa yang dia katakan sekarang. Mungkin karena tensi untuk meraih juara dunia sedang tinggi pasti. Tetapi ini jelas bisa menjadi moment bisa diambil pelajaran. Saya belum pernah Juara dunia dan saya respek kepada semua riders, terutama Valentino, Marc dan Jorge, karena mereka Juara yang hebat.)

Hmm.. obyektif pendapat dia. Pedrosa tidak terlalu menyinggung tentang insiden itu secara langsung, melainkan dari sisi kekesalan Rossi atas agresifitas Marc dalam membalap, terutama dalam 2 race terakhir (Australia dan Sepang). Dimana Pedrosa mencontohkan dengan membandingkan dengan mendiang Simoncelli yang juga tak kalah agresif. Hanya saja menurut penulis agak sedikit bias, Simoncelli memang begitu, motif dia membalap, untuk menjadi yang terdepan. Yang dimasalahkan Rossi terlihat bagaimana komentar-komentar Rossi atas Marc, bukan membalap Marc secara umum, tetapi mempertanyakan motivasi Marc dalam menghambat Rossi sebaliknya membiarkan Lorenzo mendahuluinya dengan mudah.

Tentu di situ perbedaannya. Seperti kata Michael Laverty yang pernah di awal musim ikut tim satelit yang juga pembalap Superbike. Dia mengatakan “Marc sudah melanggar  peraturan tidak tertulis, dimana jika anda sudah tidak ada kepentingan untuk kejuaraan, mohon hormati yang sedang berjuang”. Tentu ini mengingatkan kita, jika seorang pembalap sudah status teroverlap, dia sepatutnya memberikan kesempatan pembalap-pembalap yang mengoverlapnya untuk tidak mempersulitnya. Tentu ada sedikit perbedaan, yang kasus overlap secara penuh memberikan kesempatan, sedangkan pada kasus Rossi vs Marc lebih kepada motivasi keberpihakan yang memunculkan aksi berbeda antara ke Rossi dan Lorenzo. Nuansanya lebih kepada sportifitas.

Ngomong-ngomong.. penulis jadi teringat kalau di sepakbola ada istilah sepakbola gajah. Yaitu dimana sebuah tim sepakbola, sengaja mengalah untuk tim lain dengan tujuan tertentu. Salah satu modus sepakbola gajah adalah ketika tim tersebut masih menyisakan pertandingan, namun sudah tidak memiliki pengaruh bagi timnya. Sebaliknya berpengaruh besar bagi tim yang sedang dia akan hadapi dan pesaingnya. Ilustrasinya seperti ini.

Tim A sudah jelas tidak akan lolos ke babak selanjutnya (biasanya fase grup) sebuah turnamen, akan menghadapi tim B yang jelas membutukan kemenangan agar dapat lolos dan sedang bersaing dengan tim C. Sepakbola gajah terjadi jika tim A dengan sengaja mengalah, membiarkan tim B melesakkan gol ke gawangnya. Agar tim B menang dan lolos. Apapun motivasinya, entah suap, entah keberpihakan kepada tim B, itulah sepakbola gajah.

Kasus sepakbola gajah dihujat hampir semua insan sepakbola, hampir, kecuali pelaku  dan yang diuntungkan tentunya hehehe. Seringkali banyak tim sekaliber internasional berada pada posisi seperti tim A, dan saat di wawancara kecuali no comment, pasti menjawab, kami akan tetap berusaha profesional.

Tetapi lepas dari itu semua, penulis setuju dengan pernyataan Pedrosa, bahwa kontroversi ini jelas tidak akan bagus untuk MotoGP kedepannya.

Sakjannya.. ini balapan MotoGP apa balapan gajah sih.. eh.. kok gajah lagi.. hehehe..

Ssst… ini opini penulis, boleh setuju apalagi tidak setuju.. tambah boleh silahkan saja.. 😀

Semoga bermanfaat.

Wassalam

*) jika ada kritik, saran, atau masukan silahkan hubungi penulis di nice_guy2208@yahoo.com

About boerhunt

Hanya sekedar ingin menuangkan corat coret, punya hobby olahraga, otomotif, IT world, nature, tapi blog ini lebih byk penulis dedikasikan untuk otomotif terutama roda dua
This entry was posted in Otomotif, Roda Dua and tagged , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

5 Responses to MotoGP : (Opini, Insiden Sepang) Komentar Lorenzo Bikin Alis Berkerut, Pedrosa Yang Obyektif, Dan Kemiripan Sepakbola Gajah

  1. dengan berkomentar seperti itu secara tidak langsung malah menunjukkan kalau ada “sesuatu” di antara Lorenzo & Marquez.
    walaupun sedang rebutan juara dunia, tapi sebagai rekan 1 tim harusnya dia lebih membela Rossi.
    tapi ternyata….

  2. kasamago says:

    Rossi harus berjuang habis2an dri trek Valencia, berat tentunya krn start dr buncit n berada di kandang spaniard. tp klo Rossi mampu menunjukan performa luar biasa, meski tak jurdu sekalipun, Rossi tetap semakin bersinar dikenang sbgt Rider Legendaris sepanjang masa !

    mengenai konspirasi Lorenzo – Marc, biarlah publik yg menilai..

  3. Pingback: MotoGP : (Opini) Sikap Kontroversi Jorge Lorenzo Atas Insiden Sepang | Boerhunt's Blog

Tulisa balasan | Leave a reply