Kembali Terulang, Kecelakaan Maut Mobil Ugal-ugalan

Assalamu’alaikum dan salam sejahtera masbro/mbaksis…

Sebelumnya penulis ungkapkan rasa duka mendalam atas korban kecelakaan maut yang melibatkan Mitsubishi Outlander yang sedang heboh dibicarakan di berbagai media, yaitu kecelakaan di Pondok Indah, Jakarta, yang memakan hingga 4 korban jiwa, 1 korban kritis, dan  Semoga amal ibadah para korban dilipatkgandakan pahalanya, diampuni dosanya, dan amalnya dicatat sebagai amal yang tidak terputus. Serta rasa duka atas seluruh keluarga korban yang sedang berduka ditinggalkan, terutama para istri dan anak-anak yang masih kecil.

Miris bagi penulis, dan tentu buat masbro/mbaksis yang juga konsen dengan kehidupan keras di jalan aspal. Betapa tidak, peristiwa seperti ini makin sering terjadi. Peristiwa Tugu Tani, kecelakaan tol Padaleunyi yang mobil terbang ke seberang, kecelakaan tol Jagorawi yang melibatkan anak penyanyi kondang sebagai pengemudi maut, sepertinya tidak cukup menjadikan pelajaran bagi siapapun.

Menurut penulis ini sebuah antitesis dari diberlakukannya pelarangan sepeda motor di beberapa luas jalan protokol, dimana alasan utamanya (katanya) demi mengurangi angka kecelakaan di jalan. Hmm.. yang dilarang yang mana, yang ugal-ugalan berakibat maut dengan banyak korban yang lain. Secara logika memang kalau pengemudi mobil yang ugal-ugalan lebih fatal akibatnya dibanding jika motor. Dan hampir pasti korbannya akan lebih banyak, seperti peristiwa Tugu Tani yang memakan korban 8 orang meregang nyawa di jalan. Seharusnya ini lah yang menjadi fokus utama dari pemerintah baik daerah maupun pusat, bukan jenis kendaraannya, tetapi manusianya. Sehingga masyarakat banyak baik pengguna jalan berkendara, lebih-lebih pedestrian aman dari ulah ugal-ugalan pengendara pengemudi yang tidak bertanggung jawab. Tidak perduli karena mabuk, atau dalam kesadaran, yang jelas hasil ugal-ugalan efeknya sama bagi para korban… FATAL !!!

Sekedar informasi, salah satu korban yang bernama Wisnu Anggoro (31 thn) yang merupakan pegawai Bank Rakyat Indonesia, oleh teman penulis yang menjadi sahabatnya dikenal sebagai pengendara motor yang sabar, tidak mau kebut-kebutan, bahkan sering tertinggal oleh teman(2)nya.

Testimoni teman di group

Semoga pemerintah lebih serius menangani ini secara komprehensif, bukan hanya demi memenuhi kepentingan-kepentingan tertentu yang justru kontra produktif.

Semoga bermanfaat.

Wassalam

*) jika ada kritik, saran, atau masukan bisa hubungi penulis di nice_guy2208@yahoo.com