Pantas Saja KMI Tidak Segera Membuat Pengganti 2Tak-nya (Mencermati Strategi Pemetaan Kekuatan KMI)

Assalamu’alaikum dan salam sejahtera masbro/mbaksis..

Tulisan ini penulis susun sepulang dari mengantar brod2 dari NWI-1 (Naked Wolves Indonesia Chapter Jakarta) bersama-sama brothers Bhupar (Chapter Bandung). Dari siang sudah in my mind nulis ini, but karena kesibukan (sok sibuk) baru ngawang-ngawang di pikiran. Butuh segera pulang habis kopdar keburu ilang hehehe.

Oke lanjuutt…

Seperti masbro/mbaksist ketahui, baru-baru ini Kawasaki Motor Indonesia (KMI) merilis secara resmi jagoan barunya. Setelah sebelumnya muncul spaisut yang banyak membuat bike enthusiast bertanya-tanya..motor apakah itu .. Ya.. itulah Ninja250 single silinder, Ninja 250SL/RR Mono !

Bagi sebagian bike enthusiast, langkah ini merupakan jawaban untuk menantang pesaing terdekat si 2 silinder seperempat liter aka N250, yaitu CBR250. Terutama untuk mensejajarkan dalam kejuaran resmi di kelas 250cc. Seperti kita tahu, dengan mesin 2 silinder, secara regulasi Kawasaki di-“rugikan” karena menggunakan mesin 2 silinder.

Tetapi bagi penulis, peluncuran 1 silinder seperempat liter ini menyiratkan sebuah skenario yang lebih luas dibanding hanya melawan CBR250, baik secara market maupun kejuaraan balap nasional. Apa itu ? Yaitu pemetaan produk dalam persaingan pasar low-midle end.

Coba kita simak, menurut penulis, dengan peluncuran Ninja 250 mono ini bisa berarti :

• Kawasaki hendak mengajak peminat market Ninja 2 tak, untuk beralih ke Ninja 250 mono. Masbro/mbaksist bisa melihat ini dari sudut pandang pricing, harga yang disematkan pada N250 mono ini tidak terpaut jauh dari yang 2 Tak.
• Kawasaki hendak menantang market 2 produk lawan sekaligus. Yaitu kakak beradik CBR150 dan CBR250 ! Sekali lagi lihat rentang harganya. Apalagi jika kita lihat CBR150 terbaru dirilis kisaran 40 jutaan. Bahkan lebih mahal ! Tetapi kalau dikatakan “hanya CBR150 yang jadi sasaran, karena toh CBR250 harganya terpaut jauh, kalau memang CBR250 tentu harganya dekat-dekat dengan si kakak, bukan dengan sang adik“. Tidak juga, untuk melawan CBR250 yang single silinder, KMI harus realistis, market CBR250 punya kekuatan sendiri untuk kelas 1 silinder. Jadi perbedaan harga harus cukup jauh dibawahnya. Bisa dikatakan untuk 250cc single silinder KMI pemain baru, iya kan ? Singkatnya, bagi yang sensitif dengan perbandingan harga vs kubikasi, KMI menggoda CBR150, tetapi yang tidak terlalu sensitif terhadap perbandingan itu, KMI menggoda CBR250 dengan harga yang terpaut jauh
• Kawasaki bisa saja menjadikan langkah ini untuk memasang pagar bagi market premium untuk kubikasi 150-250cc dari pabrikan lain selain Honda. Apalagi kalau bukan produk besutan YIMM. Garpu tala musti berhitung lagi untuk meluncurkan 2 produk premiumnya dikelas 150-250, yaitu R15 dan YZF R250 yang rumornya bakal  diluncurkan tahun ini. (salah sendiri kelamaan hehehe)
• Sepertinya.. Kawasaki memang tidak terlalu berniat untuk bertarung di kelas sport dibawah 2 tak-nya, artinya yang direntang harga di bawah 30 juta. Seperti kita tahu, produk sport naked atau fairing, tidak ada produk KMI dibawah harga 30 juta. Toh selama ini walau si 2 tak kubikasinya 150cc, tidak berada dalam kelas (secara market) 150 cc yang sejajar dengan NVL, CBSF, Byson, dan lain-lain. Sepertinya tidak berselera hehehe. Untuk itu KMI cukup meminjam tangan Bajaj melalui produknya Pulsar2ooNS untuk menggoyang di market ini. Dan langkah ini sedikit banyak cukup berhasil. Penetrasi awal si NengSeksi mampu menggoda pasar dengan bukti tercapainya target (bahkan lebih). Dan belakangan sepertinya KMI cukup percaya diri dan makin serius untuk meningkatkan potensi NengSeksi.

Itulah yang penulis maksud, sepertinya memang KMI tidak akan membuat pengganti si 2 tak, dengan mengeluarkan produk yang sama kubikasinya tetapi 4 tak. Karena jika itu dilakukan, mau tidak mau KMI harus meletakkan pricingnya di rentang yang tidak jauh dari 150cc yang lain, CBSF, NVL, Byson dan lain-lain. Terlalu ramai. Kalaupun bermain di kelas premium, sudah ada CBR150 yang bertengger. Terlalu beresiko.

Jadi Ninja250 mono bisa menjadi langkah sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Ya kalau ada penumpang yang kececer karena 2tak-nya lengser, karena tidak mampu mengejar Ninja 250 mono, kan ada perahu NS yang siap menampung hehehe.

Itulah sekedar penerawangan penulis dari jauh. Bisa jadi terawangan penulis salah, tiba-tiba KMI ngeluarin produk dengan kubikasi 150cc 4tak di rentang harga 25-30 juta. Bisa saja… KMI tetap menjadi yang unpredictable dibanding yang lain. 😀

Semoga bermanfaat.

Wassalam