Assalamu’alaikum dan salam sejahtera masbro/mbaksist…
Menyimak obrolan di situs jejaring sosial cukup menarik, terutama tentang konsumsi bahan bakar. Apalagi jika ada muncul motor baru, salah satu pertanyaan pentingnya, berapa konsumsi BBM-nya ? Itu pasti.. Hehehe
Nah.. yang menarik adalah obrolan adalah ketika kubikasi, power, dan konsumsi BBM yang dihubung-hubungkan.
Selama ini kita beranggapan, semakin besar power sebuah mesin pada kendaraan, akan semakin besar konsumsi bahan bakarnya. Betul, baik secara teori maupun praktek (uji teori), jelas tidak usah diuji lagi. Tetapi.. ada tetapinya.. fakta di lapangan tidak selalu seperti anggapan kita, jika kita menggunakan terminologi pemakaian harian. Mau bukti ?
Kalau berdasarkan teori itu, coba kita analisa, sebuah motor dengan kubikasi 150 cc konsumsi 40-45 km per liter. Nah sekarang ambil mobil dengan kubikasi 10 kali lipatnya, yaitu 1500 cc, dengan tentu saja multi silinder. Yaitu 4 silinder. Secara teori berdasarkan anggapan awal kita, pasti seenggaknya mencerminkan. Dengan kubikasi 10 kali lipat, seharusnya paling tidak secara itungan kasar lebih boros 10x lipat kan ? Ternyata tidak. Mobil dengan kondisi demikian untuk pemakaian harian bisa 10-15 km per liter. Dan itu bukan 10x lebih boros, tetapi hanya 3 hingga 4x lebih boros, setengahnya pun gak sampai. Sangat jauh dari perhitungan matematis kita. Kenapa bisa begitu ?
Berbicara konsumsi bahan bakar, sebetulnya tidak terlepas dari 3 faktor utama, kubikasi atau yg secara realnya diwakili oleh power yang dihasilkan mesin, putaran mesin atau rpm yang berujung pada konsumsi bahan bakar, makin tinggi rpm asupannya jelas tambah banyak. Dan faktor terakhir adalah kecepatan.
Dari 3 variable itu, sebetulnya target kita apa dari sebuah mesin or kendaraan ? Power ? Jelas bukan, karena power tidak bisa kita rasakan langsung. RPM ? Jelas bukan. Kecepatan ? Nah.. inilah sebetulanya target utama apa yang kita harapkan dari sebuah kendaraan. Ketika kita membuka throttle atau gas kendaraan, dengan menaikkan RPM, apa yang ingin kita capai ? Tentu dengan bertambahnya kecepatan kan ? Betul tak ? 😀
Di sisi lain, ada banyak keterbatasan dalam hal kecepatan. Di antaranya adalah, batasan kecepatan berdasarkan aturan lalin tentang kecepatan, kondisi jalan yang tidak memungkinkan, entah kondisi jalannya yang kurang aman untuk kecepatan tinggi, atau karena selalu ramai, atau masalah nyali yang gak punya untuk bejek gas lebih dalam :D. Semua batasan itu berujung pada kecepatan optimal yang (biasanya) bisa kita dapatkan sehari-hari. Kecepatan itulah yang jadi target kita !
Berapa sih modus kecepatan yang optimal kita dapatkan dalam aktifitas sehari-hari ? Kalau berdasarkan keseharian penulis, antar 80-100 km/jam. Mungkin masbro/mbaksist beda. Asumsikan saja sekitar itu (*).
Dengan modus kecepatan harian 80-100 km per jam, di sinilah kita bertitik tolak untuk menentukan, pengaruh power mesin, rpm, dan kapasitas mesin.
Let’s say, dengan power mesin kendaraan kita 15 hp, di gigi puncak, berapa rpm dibutuhkan oleh mesin ? Berkisar antara 7000-9000an rpm untuk dapat kecepatan 80-100 km/jam.
Sekarang bandingkan dengan motor dengan power 30 HP ke atas, untuk di gigi puncak, akan dicapai pada cukup 5000-7000an rpm.
Sampai batas power tertentu, grafik power dan konsumsi bbm yang dibutuhkan akan bergerak naik secara linier. Tetapi pada suatu tingkat power tertentu, grafik itu tidak bergerak naik secara linier lagi secara bersama-sama, power naik, konsumsi cenderung mendatar bahkan bisa jadi turun. Karena untuk mencapai kecepatan optimal harian yang kita butuhkan, rpm yang dibutuhkan makin turun. Sedangkan rpm berkorelasi secara langsung dengan konsumsi BBM. Berapa rpm yang dibutuhkan utk kendaraan 100 hp ? Untuk santai, artinya digigi puncak, bahkan bisa didapat di 2000 rpm saja.
Maka jangan heran ketika mobil dengan kubikasi 1000 cc ke atas bisa lebih hemat dari motor yang kubikasinya jauh lebih kecil. Karena dengan power yang lebih besar, rpm yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan tertentu harian lebih rendah dibanding motor.

Ini dari motor dengan kubikasi 200cc, dengan power (secara resmi) 25 HP, didapatkan 47 km per liter dengan kondisi riding santai. Penulis bandingkan dengan motor kubikasi 135 cc dengan power 13,5 HP, tidak beda jauh (50an km/liter), dengan pemakaian sama. Di sini antara power dan konsumsi BBM sudah tidak berkorelasi linier
Untuk lebih detilnya, penulis belum melakukan penelitian, sampai batas mana power/kubikasi bergerak naik secara linier dengan konsumsi BBM. Perlu penelitian lebih lanjut.
Semoga bermanfaat
Wassalam
(*) Ingat, bukan kecepatan rata2 harian, tetapi modus kecepatan harian, ingat artikel tentang Mean, Median, dan Modus. Intermezzo : Sering Rancu Menyebutkan “Rata-rata”
Masuk akal…
masuk itungan juga 😀
jalan pelan
http://sarikurnia980.wordpress.com/2013/10/26/yamaha-125zr/
kalo moge terlalu pelan jadi panas hehehe
bisa kebakar telornya
sebelum terbakar, baru 1/2 mateng telornya si orang udah tepar.. qeqeqe
hadeuh, bisa gitu ya. wkwkwkwk
bisa jadi
http://aripitstop.wordpress.com/2014/02/10/woow-ban-belakang-cbr150-r-pakai-ban-depan-10080-17mc-52p-tubeless-salah-ketik-nich/
emm… begitu ya kang
berdasarkan bbrp asumsi dan pengalaman dilapangan, tetapi detilnya jelas perlu penelitian
tapi,untungnya motor berkubikasi kecil adalah pajaknya lebih murah. Hehe
ecoriding?
kalo cc tanggung sampe 200an cc mungkin bisa disebut ecoriding, tp kalo utk cc gede dibilang ecoriding kurang pas, lah rpm rendah aja udah bisa 100 kmpj lebih.. malah normal riding tuh.. hehehe
Hehehe …
gimana nyekolahin tangan kanan sebenernya hehehehehehehe
hahaha.. bener kang
lah iya kan om, saya bawa ninja 150 punya temen bisa irit klo bwanya nyantai, ga beset di rpm tinggi. tapi klo dah ada yg manas2in ya konsumsinya bisa hampir 2x lipat dengan jarak yang relatif sama hahahahahaha
emang iya, kubikasi 250 kebawah masih pengaruh utk dibawa bejek2, kalo udah 750cc udah gk kepikir buat bejek2, bejek dimana coba kalo yg sifatnya harian, kecuali diluangkan waktunya buat di sirkuit atau week end di daerah sepi, tp ini kan wacananya tentang konsumsi harian 😀
wkwkwkwk bener juga, 500 keatas ma udah buakan layanan buat jalan kota….yg ada ndlosorrrrr
ndlosor kalo cc kecil-nanggung, kalo cc gede terlempar hehehe
dilempar motor hahahahaha