Pertarungan dua lawan seimbang (CB150R vs NVL) kita tunda dulu pembahasannya, baru sebulan yang bisa dianalisa. Sekarang kita bahas sedikit tentang pabrikan yang disegani di kelas sport yang tidak pelit memenuhi kehausan penggila motor sport tanah air. Siapa lagi kalau bukan Kawasaki.
Yang kita bahas kali ini seputar Kawasaki-Bajaj berkaitan dengan pemasaran di tanah air (atau Asia Tenggara?).
Dirumorkan bahwa Kawasaki meminta perubahan pada sasis 200NS. Hmm…
Betul kata sahabat FB (kang ade cahya purnama – status lama kayaknya) dalam status efbenya bahwa perubahan ini, atau penggantian beberapa part lain, bukan berkaitan dengan QC, melainkan lebih mendasar menyangkut desain. Ayook kita obrolin.
Bicara desain sasis, artinya tidak melulu tentang kualitas, tidak melulu tentang tampilan, tetapi bisa jadi kepada peruntukannya untuk apa. Kok larinya kesitu ?? Ya, kita kan tahu selain motor-motor sport balap, Kawasaki juga kita kenal dengan motor-motor garuk tanahnya. Separuh lebih yang dipasarkan Kawasaki di tanah air adalah bertipe super/mini moto. Kalau untuk dibikin versi racing aka balap seperti Ninja, tentu masih pas sasis P200NS. Tapi untuk garuk tanah ? Nah..jika kita berpikir begitu, coba kita tengok kembali ke Pulsar200NS, cocok gak desain sasisnya untuk garuk tanah ? Jelas hora cucok blassss. Mungkinkah perubahan sasis ini mengindikasikan P200NS akan dijadikan basis (salah satunya) untuk garuk tanah juga ??
Itu pertanyaan pertama. Pertanyaan kedua adalah mau jadi apa ? Atau mungkin pertanyaannya bisa menjadi “buat mengganti yang mana ?” Prediksi penulis kalau bukan menambah, mungkin malah mereplace KLX250 yang kurang laku. Betapa tidak, dibanding penjualan ER6N saja jauh dibawahnya (penjualan ER6N sudah 4 digit, sedang KLX250 tidak lebih dari 300 unit). Jika ada anggapan KLX250 kemahalan, mungkin dengan power yang tidak terlalu jauh beda, dengan harga yang jauh dibawahnya, menjadikan P200NS sebagai motor garuk tanah pengganti KLX250, tentu strategi yang patut diambil. Tentu saja dengan perubahan-perubahan sesuai kebutuhan sebuah supermoto.

Tidak mampu berbicara banyak, jika karena dianggap kemahalan, sungguh tepat positioningnya diganti oleh P200NS
Gimana menurut masbro/mbaksist ?
Semoga bermanfaat.
Wassalam
kl minta perubahan berarti blm akan dijual sekarang2 ini ya kang ?
permintaan itu kalo gk salah sdh tahun kemaren, perhitungan kalo hanya perubahan minor, mungkin tidak lama, tp kalo major ya alamat akan lebih memakan waktu..
ini namanya kurang ajar..
dia kata biaya riset dikit kali yak..
loh kan emang biar bisa dinaikin harganya bang.. xixixi
Tebakan ane lebih ke adaptasi mounting perangkat injeksi mazbro 🙂 plus sasis model pipa,mungkin seperti megelli 250 basic sama tapi model dibikin 3
perangkat injeksi ane rasa gk perlu ngubah chassis secara mendasar, kan P200NS jg udah pake ECU sama kyk injeksi, tp gk tau detilnya akan spt apa
wah ga kbagian street fighternya donk… padhl yg bikin ngiler adl desainnya yg ciamikkk…
nah itu dia..mudah2an versi aslinya tetep dijual..
apakah itu tandanya akan ada 2 versi? versi pulsar 200ns dan kawasaki BR200A (untuk diferensiasi produk karena kemungkinan harga berbeda)
Kalau harapan ane pribadi sih begitu, 2 versi..sayang desain streetfighternya..
berarti proses penggodokan blm kelar neh..
diperkirakan bkl sdikit molor
mudah2an yg dibilang maret itu varian asli, yg minta dirubah utk versi lain *ngarep hehehe
ya kalau mau dijual kawasaki ya harus ngikutin proses kawasaki, ntar kalau ada masalah kan yg kena imbasnya kawasaki juga. itu untuk menjaga kwalitas dan kepuasan konsumen. good job kawasaki.
betul..setuju..mungkin kawasaki ada pengalaman dgn kawasaki rouser yg dijual di filipina dsktrnya..
wah, sayang juga kalau merubah sasis…
padahal sasis aslinya sudah bagus lho….
atau mau dibikin 2 versi. naked + trail/moto…
ane harap gitu pak, sayang bener sayang kalo desain aslinya dirubah..
harus ada revolusi bentuk kali yaaa
fi tool
mungkin ada rencana pengganti untuk versi traill 🙂
mungkin perubahan sasis biar gak terlalu jangkung. sehingga yg tinggi badan kurang dr 160an cm lebih nyaman
ternyata tetep aja jangkung gan, kalo gk pake alas kaki ane gk jinjit.. tapi melayang.. hahaha